Shinji Kagawa Betah di Dortmund

Minggu, 29 April 2012 – 15:48 WIB
SEBAGAI perantau dengan kultur serta budaya yang jauh berbeda, Shinji Kagawa sempat kesulitan pada awal kedatangannya di Borussia Dortmund. Apalagi, dia sempat mengalami cedera panjang pada musim pertamanya.

Untungnya, di awal kedatangannya, Kagawa sudah menunjukkan performa luar biasa. Dia memang hanya bermain dalam 18 pertandingan, tetapi mampu melesakkan delapan gol, jumlah yang signifikan untuk ukuran gelandang serang.

Musim kedua, menjadi musim yang menyenangkan buat Kagawa. Selain tidak terganggu cedera, dia mulai mendapatkan teman akrab. Bergabungnya Ilkay Gundogan dan Ivan Perisic ke Dortmund memberikan dampak positif bagi Kagawa.

Kebetulan, Gundogan dan Perisic memilih tinggal di apartemen yang sama dengan Kagawa. Kini, Kagawa punya teman akrab untuk berangkat latihan, pergi makan, atau sekadar jalan-jalan. Kagawa pun semakin nyaman dan performanya makin mantap.

"Supaya tidak stres dengan rutinitas latihan dan pertandingan, apalagi kalau fase-fase menentukan, terkadang perlu bersantai. Saya biasanya melakukannya bersama Ilkay dan Ivan," bilang Kagawa, di situs pribadinya www.kagawashinji.com.

Sebelum Ilkay dan Ivan bergabung, biasanya Kagawa berjalan-jalan sendiri ke Dusseldorf untuk sekadar belanja atau jalan-jalan. Rutinitas wajibnya ketika berjalan-jalan ke Dusseldorf adalah singgah di restoran Jepang ternama yang menjual sushi.
   
Awal bulan ini, sebelum pertandingan melawan Bayern Munchen, seteru abadi mereka. Kagawa sempat mentraktir dua temannya itu ke restoran Jepang. "Bagi Ilkay dan Ivan, ini kali pertama merasakan sushi. Mereka tidak berhenti makan," cerita Kagawa.

Kenangan lain yang tidak dilupakan Kagawa bersama Gundogan dan Perisic adalah ketika seusai pertandingan melawan Bayern di mana mereka menang 1-0 (11/4). Saat akan naik ke apartemen mereka, ada sebuah banner yang ditulis tetangga apartemennya dan dipasang tepat di pintu lift. "Ilkay+Shinji+Ivan. Pahlawan kami, selamat pulang ke rumah," begitu tulisan di banner.

Kedekatannya dengan Gundogan dan Perisic itulah yang membuatnya betah di Dortmund, meski banyak klub elite Eropa yang mengincarnya. "Saya masih betah, tetapi sepak bola selalu sulit diprediksi," bilang pemain berusia 23 tahun itu.

Saat ini, beberapa klub mulai mendekati, Manchester United yang paling ngotot karena membutuhkan pemain berposisi gelandang serang untuk mengisi posisi Paul Scholes. "Kami sadar, ada beberapa klub Inggris dan Spanyol yang terpikat kedapanya," kata Michael Zorc, direktur olahraga Dortmund, seperti dikutip Goal. (ham/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya FC Kokoh di Puncak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler