jpnn.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mengalah. Jumat (25/1), pemimpin 72 tahun itu meloloskan proposal Partai Demokrat untuk mengakhiri shutdown parsial.
BACA JUGA: Terungkap, Trump Paksa Pengacaranya Bohongi Kongres
BACA JUGA: Bata untuk Nancy
Dia mengizinkan pencairan anggaran sementara pemerintah untuk membiayai negara dalam tiga pekan. Shutdown terlama sepanjang sejarah Negeri Paman Sam pun berakhir.
"Kesatuan adalah kekuatan kami. Selama ini, mungkin kekuatan itulah yang diremehkan presiden," ujar Nancy Pelosi, ketua House of Representatives, sebagaimana dilansir Washington Post.
BACA JUGA: Ini Dampak Restu Trump kepada Presiden Oposisi Venezuela
Demokrat berhasil mengegolkan proposal yang dibenci Trump itu setelah melewati negosiasi panjang. Suami Melania tersebut akhirnya memberikan lampu hijau pada anggaran yang sama sekali tidak menyinggung rencana pembangunan tembok permanen di perbatasan AS dan Meksiko itu.
Tanpa anggaran pembangunan tembok USD 5,7 miliar atau sekitar Rp 80 triliun, pemerintah akan mengucurkan dana untuk membiayai kebutuhan negara hingga 15 Februari mendatang. Lantas, bagaimana anggaran selanjutnya? Trump dan Pelosi akan kembali berunding untuk membahasnya.
BACA JUGA: Trump Dukung Oposisi Venezuela, Rusia Bereaksi Keras
BACA JUGA: Shutdown Tak Kunjung Usai, Pegawai Federal AS Hidup dari Sedekah
Setelah Trump menyerah pada Jumat sore, proposal tersebut ditandatangani Pelosi. Selanjutnya, proposal dibawa ke senat. Malamnya, Trump meneken proposal yang sudah direstui House of Representatives dan Senat AS itu.
Meski harus mengakhiri perang anggaran pada hari ke-35, Trump masih menebar ancaman. Demokrat harus membawa tawaran yang memuaskan bagi Trump sampai 15 Februari. Yakni, dana pembangunan tembok pembatas. (bil/c18/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Dukung Oposisi, Venezuela Usir Diplomat AS
Redaktur & Reporter : Adil