jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Dari sejumlah perwira yang dimutasi di jajaran Polda Nusa Tenggara Barat, terdapatlah nama Iptu Rita Yuliana.
Dalam Surat Telegram Kapolda Nusa Tenggara Barat, Rita diberi kepercayaan menempati jabatan Kasat Lantas Polres Lombok Timur, menggantikan AKP Putu Gede Caka Pratyaksa Ratsuko.
BACA JUGA: Kasat Lantas Polres Lombok Barat Iptu Rita Yuliana Tidak Cuma Cantik, Tetapi..
AKP Putu sendiri dimutasi menjadi Kasi BPKB Subditregiden Ditlantas Polda NTB.
Sementara itu, Iptu Rita Yuliana, sebelumnya menjabat Kasat Lantas Polres Lombok Barat.
BACA JUGA: Briptu Ima, Polwan Cantik yang Sempat Tersandera Kelompok Bersenjata
Bagi Rita, mutasi ke Lombok Timur (Lotim) ini bak pulang kampung. Ya, perempuan berparas cantik dan pemilik senyum manis itu asli Lotim, lahir di Selong, 1 Juli 1992.
Radar Lombok melansir, Rita bergabung di kepolisian pada 2013.
BACA JUGA: Iptu Yurizca, Polwan Cantik yang Kini jadi Kapolsek
Saat itu niat untuk menjadi polisi rupanya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Orang tuanya sempat tidak mengizinkan bungsu empat bersaudara ini untuk tinggal berjauhan.
Namun, akhirnya, Rita pun nekat mendaftarkan diri pada seleksi Akademi Kepolisian (Akpol) bersamaan dengan seleksi IPDN sesuai permintaan orang tuanya.
Takdir pun seolah menggariskan impian Rita; diterima di Akpol.
Awal-awal mengenyam pendidikan kepolisian tersebut, rasa tidak percaya diri sempat menghinggapinya karena tidak memiliki keluarga maupun kemampuan di bidang kepolisian.
Namun, berbekal niat yang kuat, Rita mampu menunjukkan kemampuannya dengan mendapatkan nilai tertinggi.
Usai menempuh pendidikan kepolisian dan S1 STIK PTIK, Rita ditugaskan di Polda DIY. Dia pun bertugas di Bagian Sentra Pelayanan Kepolisian di Gunungkidul.
Karena prestasinya, maka pada 2018, Rita mengikuti pendidikan ke Beijing.
Rita menjadi satu-satunya perwakilan Polri yang mendapatkan Beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Beijing, Tiongkok.
Program itu merupakan spesialis bahasa mandarin yang diikuti oleh 33 negara dari tiga benua yakni Eropa, Asia serta Afrika.
Rita juga sempat menorehkan prestasi. Dia mendapatkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) yakni ujian standarisasi kemahiran berbahasa mandarin bagi penutur asing yang hanya ditargetkan mencapai HSK level 3, tetapi tanpa diduga Rita mendapatkan HSK level 4.
Pada 2019, Rita pulang ke tanah air dan langsung ditugaskan di Subdit IV Dit Reskrimum Polda NTB.
Ia banyak menangani kasus perempuan, anak dan remaja. Selain banyak mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tujuan Timur Tengah.
Salah satu kasus yang cukup menjadi perhatian publik adalah kasus tari striptis di salah satu kafe di Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat.
Pada 2020, Rita kemudian dipercaya menjadi Kasat Lantas Polres Lobar dan kini akan bertugas di Polres Lotim.
"Apa yang selama ini saya capai berkat dari doa orang tua. Untuk itu tujuan hidup saya hanya satu yaitu membahagiakan orang tua,” ujar Rita belum lama ini. (lie/der)
Redaktur & Reporter : Adek