jpnn.com, PARIS - Seorang anak baru gede (ABG) di Prancis bernama Julie A menjadi korban termuda akibat virus corona (COVID-19) di Eropa. Belia 16 tahun asal Longjumeau itu meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Paris pada Rabu lalu (25/11).
Ibunda Julie, Sabine mengungkapkan bahwa sepekan lalu putrinya batuk ringan. "Dia mencoba mengobatinya dengan sirup, herbal dan inhalasi," ujarnya.
BACA JUGA: Prancis Larang Penggunaan Klorokuin untuk Pasien Virus Corona, Kecuali
Selanjutnya, Julie mulai mengalami masalah pada pernapasannya. Keluarga lantas membawanya Julie ke dokter di Longjumeau di sebelah selatan Paris pada Selasa lalu (24/3).
Julie ternyata dirujuk ke Rumah Sakit Necker di Paris. Namun, hal itu tak menyelamatkan nyawa Julie. "Tak tertahankan," tutur Sabine.
BACA JUGA: WNA Prancis Meninggal di Bali, Kapolres Minta Masyarakat Tetap Tenang
Keluarga Julie bersedia berbicara kepada media Prancis Le Parisien dan merilis fotonya demi memperingatkan orang lain akan risiko virus corona terhadap orang muda. “Kita harus berhenti meyakini bahwa virus hanya berefek pada para lanjut usia,” ujar Manon, saudara perempuan Julie.
Manon menuturkan, Julie merupakan figur pintar yang sangat dicintai. “Suka dansa, bernyanyi dan membuat orang-orang tertawa,” ucap Manon.
BACA JUGA: Kesepian Akibat Lockdown Corona, Model Panas Cari Pasangan Bercinta
Jenazah Julie akan dimakamkan pada Senin depan (30/3). Kemungkinan pemakamannya akan dihadiri paling banyak 10 orang saja.
Hingga Jumat (27/3) ini sudah ada 29.155 kasus COVID-19 di Prancis. Adapun jumlah korban jiwa akibat coronavirus di Prancis sudah mencapai 1.696 jiwa.(thesun/eveningstandar/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni