jpnn.com - PADANG – Kasus peredaran vaksi palsu masih mendapat sorotan masyarakat. Untuk wilayah Kota Padang, Sumbar, dinyatakan puskesmas dan klinik-klinik di sana aman dari vaksin palsu.
Ini setelah Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Padang memeriksa vaksin yang beredar sejumlah klinik di Padang dan tidak mendapatkan yang palsu.
BACA JUGA: Salut! THR Belum Dibayar, Petugas DKP Ini Memilih Tetap Kerja
Kepala BBPOM Padang, Zulkifli mengatakan, pihaknya sudah memeriksa vaksin yang beredar di klinik-klinik di Kota Padang sejak seminggu yang lalu.
“Hingga kemarin (1/7) kami belum ada mendapatkan vaksin palsu beredar di Kota Padang, baik di klinik, maupun di apotek-apotek,” ujarnya kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group) kemarin (1/7) sore.
BACA JUGA: Demi Sedekah Rp 20 Ribu, Warga Rela Antre di Pabrik Rokok
Meski dinyatakan aman, sejumlah ibu-ibu masih waswas mengimunikasi anaknya ke klinik-klinik di Padang.
Devi, salah seorang ibu yang baru melahirkan beberapa hari yang lalu mengatakan, dia sempat khawatir mengimunisasi anaknya.
BACA JUGA: Beuh! Petugas Kebersihan Mogok Kerja, Sampah pun Berserakan
Dia khawatir, imunisasi yang tujuannya meningkatkan daya tahan tubuh justru jadi penyakit apabila anak mendapatkan vaksin palsu.
Warga Lubukbuaya ini mengaku sempat menolak anaknya untuk diimunisasi ketika baru lahir di salah satu rumah sakit swasta.
Namun, setelah diberi pengertian bahwa vaksin yang ada di Padang aman dari vaksin palsu, barulah ia bersedia mengimunisasi anaknya.
Rahmi, 27, bidan yang bertugas di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jalan Gajah Mada menuturkan, vaksin yang ada di rumah sakit itu berasal dari Puskesmas Alai. ”Petugas dari RSIA Bunda yang mengambil vaksin tersebut ke Puskesmas Alai,” katanya.
Jumlah vaksin yang diambil tergantung jumlah pasien yang ada. ”Baru-baru ini petugas dari Balai POM telah memeriksa vaksin yang ada di rumah sakit ini hasilnya negatif, tidak ditemukan vaksin palsu di RSIA Bunda ini,” jelasnya.
Bidan cantik ini mengaku prihatin beredarnya vaksin palsu yang tidak menutup kemungkinan beredar juga di Padang.
”Kalau vaksin palsu tersebut jika anak telah dewasa nanti, mereka gampang terserang penyakit karena virus yang ada tidak dilemahkan sejak dini,” terangnya.
Untuk kebutuhan vaksin sendiri tambah dia, rata- rata 5 botol per bulan, yang terdiri dari vaksin polio, BCG, Hbo dan DPT.
Ia mengatakan, baru-baru ini ada ibu yang baru melahirkan tetapi bayi enggan diimunisasi. Pihak klinik kemudian memberikan pergertian manfaat imunisasi dan menegaskan bahwa vaksin yang mereka miliki bukan vaksin palsu. “Setelah mengerti ibu tersebut baru mau anaknya diimunisasi,” tuturnya. (w/adi/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Ratusan Nyawa Melayang di Tebing Ini
Redaktur : Tim Redaksi