jpnn.com - PENAJAM - Ratusan warga yang berdomisili di RT 09 dan 10 Kelurahan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri saat si jago merah mengamuk pada Jumat (10/10) pukul 05.15 Wita. “Api…api….apinya membesar,” jerit seorang warga dalam kondisi panik.
Api semakin membesar hingga melumatkan 77 unit rumah milik warga di RT 09 dan 10 di kawasan yang lebih dikenal sebagai Pasar Lama. Kepanikan terjadi karena angin yang berhembus kencang serta kondisi pemukiman warga yang saling berdempetan dan sebagian besar terbuat dari kayu.
BACA JUGA: Bubarkan Demo Pakai Alat Setrum tak Sesuai Prosedur
Beberapa kali ledakan seperti suara bom terdengar. Diperkirakan ledakan itu berasal dari tabung LPG yang dilalap api.
Pantauan Balikpapan Pos (JPNN Grup), titik api berada di belakang terminal pelabuhan kapal feri. Tak jauh dari situ, terdapat warung yang pemiliknya panik karena api mendekat sehingga warga itu mengeluarkan barang-barang jualannya. Beruntung petugas pemadam berhasil menjinakkan api sehingga warung tersebut tidak sampai terbakar.
BACA JUGA: Nyalip Mobil, Motor Tabrak Truk Fuso
Kebakaran juga membuat sibuk juru parkir bersama aparat TNI dan polisi yang mengamankan kendaraan yang terparkir di terminal. Ada dua unit mobil yang ditinggal pemiliknya sehingga petugas terpaksa memecahkan kaca pintu mobil supaya bisa diselamatkan.
Sebagian warga bahu membahu memadamkan api dengan alat seadanya sebelum tim pemadam berada di tempat kejadian perkara (TKP). Selang beberapa menit kemudian api membesar, belasan unit mobil pemadam dikerahkan. Namun, pemadam sempat mengalami kesulitan. Karena jalan menuju titik api terlalu sempit. Akibatnya, mobil pemadam tidak bisa menjangkau keseluruhan titik api.
BACA JUGA: Masuk Kapal, Truk Nyaris Nyemplung Laut
Selain itu, angin bertiup kencang dari arah selatan sehingga api dengan mudah melalap puluhan rumah milik warga itu. Api berhasil dijinakkan oleh pemadam bersama TNI, polisi dan warga selama 2 jam. “Api berhasil kita padamkan sekira pukul 07.30 Wita,” ujar kata salah seorang anggota pemadam yang enggan disebut namanya.
Salah satu korban kebakaran, Dalle menceritakan, saat kebakaran terjadi, dirinya beserta istri dan anaknya masih terlelap tidur. Dirinya terbangun setelah mendengar suara teriakan dari warga. “Api…api…api”. Sontak ia terbangun dan berusaha menyelamatkan anggota keluarganya. “Saya lagi tidur pak, saya juga panik. Karena rumah di samping sudah terbakar. Kemudian saya langsung bangunkan anak dan istri saya, untuk menyelamatkan diri,” ujar warga RT 10, Kelurahan Penajam itu.
Dirinya mengaku, hanya menyelamatkan speedboat miliknya. Sedangkan barang- barang yang ada di rumahnya ludes terbakar.
“Yang saya keluarkan itu hanya Speed-ku saja, karena itu yang paling penting. Dan barang barang lain, lemari, kursi dan dokumen-dokumen penting habis terbakar. Selain speed, pokoknya hanya baju di badan saja,” kata Dalle yang bekerja sebagai motoris speedboat itu.
Hal serupa dialami Alang (60) warga RT 10 Kelurahan Penajam. Ketika kebakaran melanda, dirinya sedang salat subuh di masjid Sayyidul Ayyam Penajam yang hanya berjarak beberapa meter dari kediamannya.
“Saya tidak sempat lagi berdoa, ada warga teriak ada api api api. Saya langsung ingat anak saya yang masih tidur di rumah,” ucapnya.
Setelah itu, dirinya bergegas menuju rumahnya. Pada saat itu sudah terlalap api. Ia sempat berusaha menyelamatkan sepeda motor miliknya, namun tidak sempat karena api semakin mebesar. “Rencana saya mau keluarkan motor, tapi anak saya bilang tidak usah pak. Setelah itu motor langsung meledak tersambar api,” tambahnya.
Meskipun barang-barang berharganya tidak ada yang diselamatkan, tapi, dirinya bersyukur karena putrinya yang masih tercatat pelajar di salah satu SMK di PPU itu selamat dari kebakaran.
“Saya hanya berdua dengan anak saya, karena istri ke Banjar ada acara keluarga di sana. Saya bersyukur dia (anaknya, Red) selamat. Tapi, ijazah SD dan SMP milik anak saya habis terbakar,” ujar Alang sambil tertunduk lesu saat diwawancarai di depan mesjid Sayyidul Ayyam Penajam.
Camat Penajam Sardi mengatakan, berdasarkan data sementara yang dihimpun oleh taruna siaga bencana (Tagana) PPU jumlah korban mencapai 361 jiwa dari 104 kepala keluarga (KK).
“Data sementara ada 77 rumah terbakar. Tapi, kami masih melakukan pendataan, dan telah memerintahkan staf kecamatan beserta kelurahan untuk betul-betul mendata secara rinci korban kebakaran dan jumlah rumah yang terbakar,” imbuh Sardi. (bp-20)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deportasi WNA Jual Obat Ilegal
Redaktur : Tim Redaksi