Si Kutu Harus Dibikin Mati Kutu

Selasa, 01 Juli 2014 – 19:21 WIB
Lionel Messi. FOTO: FIFA.com

jpnn.com - SAO PAULO - Argentina mendapat laga cukup mudah di babak 16 besar Piala Dunia 2014. Tim Tango, julukan Argentina “hanya” akan menghadapi Swiss di Arena de Sao Paulo, Selasa (1/7) malam WIB.

Di atas kertas, Argentina tentu diunggulkan bakal keluar lapangan dengan kepala tegak. Selain memiliki tradisi panjang di Piala Dunia, Argentina juga dihuni pemain jempolan.

BACA JUGA: Pemain Kamerun Diduga Lakukan Pengaturan Skor di Piala Dunia

Lionel Messi, Angel Di Maria, Javier Mascherano hingga Sergioa Aguero adalah sederet nama yang membuat tim manapun bakal keder. Namun, sorotan utama tetap tertuju pada Messi.

Pasalnya, pemain berjuluk Si Kutu itu tengah berada dalam momen emas di Piala Dunia 2014. Hingga kini, Messi sudah mengemas empat dari enam gol yang dijaringkan Argentina di fase grup.

BACA JUGA: Presiden Uruguay: FIFA Itu Sarang Bandit

Selain demi nama besar Argentina, Messi tentu bakal mengusung ambisi pribadi dalam laga itu. Messi ingin terus mencetak gol demi menyalip bomber Kolombia, James Rodriguez yang sudah mengemas lima gol.

“Kami tengah dalam gairah tinggi untuk mendapatkan hasil menajubkan di Piala Dunia ini,” terang Messi di laman A Bola.

BACA JUGA: Lawan AS, Belgia Siapkan Strategi Berbeda

Ya, Messi dkk memang dituntut untuk mengembalikan nama besarnya di Piala Dunia. Kali terakhir Argentina melaju ke podium juara ialah pada edisi 1986 silam. Setelah itu, Argentina selalu menjadi pecundang.

Kans Argentina menekuk Swiss terbentang sangat lebar. Ini memang kali kedua Argentina berjibaku kontra Swiss di Piala Dunia. Satu-satunya pertemuan terjadi ketika Argentina menekuk Swiss dengan skor 2-0 pada 1966 silam.

Namun, secara umum, Tim Tango lebih superior di depan Swiss. Messi dkk tak pernah menelan kekalahan dalam enam bentrokan kontra Swiss. Rinciannya ialah empat kemenangan dan dua hasil imbang.

Argentina bakal kembali menggunakan penguasaan bola untuk menjungkalkan Swiss. Hingga kini, Argentina bisa menguasai permainan sebanyak 65 persen. Itu adalah rekor tertinggi di Piala Dunia 2014. Khusus bagi Argentina, itu merupakan rataan tertinggi sejak Piala Dunia 1966 silam.

“Tapi kami tak boleh melakukan kesalahan. Kami harus fokus dan menjaga keseimbangan,” tambah pelatih Argentina, Alejandro Sabella di laman Sky Sport.

Sabella diyakini bakal menggunakan formasi 4-4-2. Namun, ada sedikit perubahan di lini depan dengan masuknya Ezequiel Lavezzi menggantikan Aguero yang tengah dibekap cedera paha.

Di sisi lain, Swiss sadar betul dengan ancaman yang akan diberikan Messi. Karena itu, pelatih Swiss, Ottmar Hitzfeld sudah menyiapkan strategi agar Si Kutu mati Kutu.

“Cara mematikan Messi? Kami akan menunjukkan pada dunia bagaimana cara melakukannya,” tegas Hitezfeld di laman resmi FIFA.

Swiss juga tengah berusaha memecahkan kutukan yang sudah berlangsung selama 60 tahun. Kali terakhir Swiss mampu melangkah ke perempat final ialah pada edisi 1954 silam.

“Jika kami mengalahkan Argentina, kami akan menuliskan sejarah di Piala Dunia. Warga Swiss juga akan bangga dengan timnasnya,” tegas bomber Admir Mehmedi di laman BBC. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Hengkang dari Madrid, Di Maria jadi Rebutan Arsenal dan MU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler