Si Mbah Yang Musalanya Dibongkar FPI Ternyata Punya Istri dan Selir

Rabu, 02 Desember 2015 – 06:02 WIB
FPI beraksi di Jakarta. Foto : dok jpnn

CILACAP - Sosok Mukmin Sadimin (53) atau yang akrab disapa Mbah Min menjadi kontroversi di  Desa Karang Tawang, Nusawungu, Cilacap. Pasalnya, dia diduga menyebarkan ajaran sesat dari padepokannya yang berlokasi di desa itu. 

Awalnya tidak ada yang mengira jika padepokan yang dipimpin oleh Mbah Min mengajarkan ajaran-ajaran yang menyimpang. Namun baru-baru ini terkuak bahwa para murid di padepokannya dijanjikan surga milik Mukmin Sadimin. 

Karena kepercayaan surga itu pula yang membuat dua orang murid wanitanya rela hidup bersama sang guru di padepokan itu tanpa ikatan yang sah. Di luar itu, Mbah Min sudah punya dua orang istri yang dinikahinya secara sah. 

Terungkapnya aksi Mbah Min membuat resah warga. Terutama organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) Cilacap. Mereka mendesak Mbah Min tobat dan segera angkat kaki dari Desa Karang Tawang. 

Karena gejolak itu, digelarlah mediasi di Mapolsek Nusawungu, Senin (30/11) lalu. Mbah Min yang hadir didampingi dua istrinya akhirnya setuju untuk angkat kaki dari padepokan.  

Usai mediasi itu, Mbah Min yang ditemui Radar Banyumas (grup JPNN) mengaku sudah tobat. Dia ingin hidup normal dan kembali ke desa. Sebelumnya dia bersama istri-istrinya memang hidup terpisah dari warga lainnya di lahan milik TNI di Desa Karangtawang.

“Ya saya sudah mengaku kesalahan saya dan saya ingin hiidup normal. Soal gubug nanti saya akan bongkar sendiri. Sedang mushola saya serahkan kepada yang berwajib. Dan saya berjanji tidak akan melakukannya lagi,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, FPI Cilacap kemarin siang, Selasa (1/12), membongkar musala yang terletak di dalam kompleks padepokan Mbah Min. Mereka menggunakan tali yang diikat ke siku-siku musala untuk merobohkan rumah ibadah itu. 

Menurut FPI, perobohan merupakan bagian dari kesepakatan mediasi dengan Mbah Min. FPI khawatir, setelah Mbah Min pergi dari padepokan, musala itu dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab.

“Ini kita robohkan karena khawatir digunakan untuk maksiat. Nanti  akan kita kumpulkan kayunya yang masih bisa digunakan dan bisa digunakan untuk yang bermanfaat,” kata 
Pembina Front Pembela Islam (FPI) Cilacap, KH Mualim di lokasi. (yan/ttg/dil/jpnn)

BACA JUGA: Loh, FPI Robohkan Musala di Cilacap...Ada Apa?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, Gimana Nih! Peredaran Sabu-sabu Makin Banyak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler