jpnn.com, DOGIYAI - Kantor Kepolisian Resor (Polres) Dogiyai, Papua Tengah, diserang sekelompok warga menggunakan batu dan panah, Selasa (7/11) siang.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
BACA JUGA: Terluka Parah Saat Pengamanan Kerusuhan Dogiyai, Bripka Laode Imran Dirujuk ke Jakarta
Namun, dalam insiden penyerangan itu tidak ada korban jiwa.
"Iya kejadian siang kemarin pukul 12.15 WIT,"kata Kombes Benny.
BACA JUGA: Polda Papua Kirim 1 Peleton Brimob untuk Menangani Kerusuhan di Dogiyai
Benny menjelaskan penyerangan itu terjadi ketika salah seorang sopir truk mengamankan diri sesusai terlibat kecelakaan.
"Sopir truk berinisial AN (26) datang untuk menyelamatkan diri setelah dikejar sekelompok warga. Setibanya di Polres, oknum warga malah menyerang kantor Polres," beber perwira menengah Polri itu.
BACA JUGA: 3 Personel TNI-Polri Terluka Akibat Terkena Panah dalam Kerusuhan di Dogiyai
Berdasarkan keterangan, kata Kombes Benny, sopir AN menjelaskan saat melintas di jalan berlubang di KM 184, Kampung Bobomani, Distrik Mapia, dirinya ditabrak pengendara motor dari belakang.
Lantaran tidak mengetahui adanya kecelakaan itu, AN melanjutkan perjalanannya hingga diburu oleh sekelompok warga menggunakan panah.
Situasi semakin tegang, massa mulai merusak truk tersebut, dan AN tetap melanjutkan perjalanan hingga akhirnya mengamankan diri di Polres Dogiyai.
"Sopir truk melanjutkan perjalanannya tanpa menyadari kondisi korban yang menabrak dari belakang. Akibatnya, truk tersebut dicegat oleh sebuah mobil Hilux yang membawa sejumlah warga," ujar Benny.
Saat ini, kata Benny, situasi sudah kondusif pascapenyerangan tersebut.
Namun, aparat kini telah bersiaga guna mengantisipasi serangan susulan.
“Selain berkoordinasi dengan TNI untuk memberikan dukungan di Mako Polres dan pos polisi, aparat juga telah menghubungi tokoh masyarakat untuk membantu memberikan informasi kepada masyarakat dan berusaha menenangkan situasi,” jelas Benny. (mcr30/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji