PEMPROV DKI akan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Rusunawa di Gatot Subroto akan dibangun di atas lahan milik Pemprov DKI yang saat ini masih berdiri gedung Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat).
Gedung itu saat ini tidak dipakai lagi. Sedangkan Rusunawa yang akan dibangun bakal terdiri dari 40 lantai.
"Daripada terbelangkalai gedungnya, ga dipakai, kami bangun saja rusunawa. Gubernur ingin warga bisa sewa rumah murah di tengah kota. Konsepnya tetap sama, dua lantai pertama itu pasar, lalu lantai ketiga ruang serbaguna, di atasnya puskesmas dan baru rusun," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Kamis (10/1).
Rencana itu optimistis bisa dilaksanakan karena peraturan rancang bangun yang baru sudah disetujui oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan (LKPP). Dengan demikian jika tidak ada aral melintang, pada Maret nanti rusunawa Gatot Subroto bisa mulai dibangun. "Sepertinya tanggal 19 Januari ini sudah dikeluarkan LKPP," terangnya.
Dengan adanya peraturan rancang bangun yang baru, tidak perlu menunggu detail engineering design (DED) lagi. Tender pengerjaan fisik sudah bisa dilakukan tanpa menunggu rampungnya DED. Kontraktor atau pengembang yang menang, bisa langsung mengerjakan DED.
Selama itu, pembangunan fisik infrastruktur terlalu lama karena dalam peraturan, Pemprov DKI harus membuat DED. Persiapan DED yang harus dilelang ini membuat waktu pembangunan infrastruktur sangat lama.
"Karena itu, kalau peraturan baru tentang rancang bangun sudah dikeluarkan LKPP, kami akan mulai pembangunan rusunawa di Gatot Subroto," ungkapnya.
Selain membangun rusunawa di Gatot Subroto, Pemprov DKI juga akan membangun 400 unit rusun di Terminal Pulogebang serta rusun di Muara Angke dan Daan Mogot. (pes)
Gedung itu saat ini tidak dipakai lagi. Sedangkan Rusunawa yang akan dibangun bakal terdiri dari 40 lantai.
"Daripada terbelangkalai gedungnya, ga dipakai, kami bangun saja rusunawa. Gubernur ingin warga bisa sewa rumah murah di tengah kota. Konsepnya tetap sama, dua lantai pertama itu pasar, lalu lantai ketiga ruang serbaguna, di atasnya puskesmas dan baru rusun," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Kamis (10/1).
Rencana itu optimistis bisa dilaksanakan karena peraturan rancang bangun yang baru sudah disetujui oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan (LKPP). Dengan demikian jika tidak ada aral melintang, pada Maret nanti rusunawa Gatot Subroto bisa mulai dibangun. "Sepertinya tanggal 19 Januari ini sudah dikeluarkan LKPP," terangnya.
Dengan adanya peraturan rancang bangun yang baru, tidak perlu menunggu detail engineering design (DED) lagi. Tender pengerjaan fisik sudah bisa dilakukan tanpa menunggu rampungnya DED. Kontraktor atau pengembang yang menang, bisa langsung mengerjakan DED.
Selama itu, pembangunan fisik infrastruktur terlalu lama karena dalam peraturan, Pemprov DKI harus membuat DED. Persiapan DED yang harus dilelang ini membuat waktu pembangunan infrastruktur sangat lama.
"Karena itu, kalau peraturan baru tentang rancang bangun sudah dikeluarkan LKPP, kami akan mulai pembangunan rusunawa di Gatot Subroto," ungkapnya.
Selain membangun rusunawa di Gatot Subroto, Pemprov DKI juga akan membangun 400 unit rusun di Terminal Pulogebang serta rusun di Muara Angke dan Daan Mogot. (pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pastikan Jalan Layang Antasari Tuntas
Redaktur : Tim Redaksi