Siap Berguru ke AS, Cameron Berniat Blokir BBM-Media Sosial

Minggu, 14 Agustus 2011 – 18:18 WIB
LONDON - Mempersingkat liburan musim panas di Tuscany, Italia, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron langsung mengadakan rapat darurat setelah mendengar huru-hara yang mengacaukan LondonPemimpin 44 tahun itu tak rela jika kerusuhan yang juga memaksa parlemen mengakhiri masa resesnya itu tidak bisa diatasi

BACA JUGA: Publik Nilai PM Gagal, Perlu Atasi Masalah Sosial

’’Kami tak akan pernah membiarkan rasa takut membudaya di jalan-jalan kota ini,’’ tegas Cameron pada Kamis lalu (11/8).

Pemimpin Partai Konservatif tersebut memerintahkan kepolisian mengerahkan 16.000 personel untuk berjaga di ibu kota
Berbagai langkah pun akan dan mulai diterapkan untuk meredam kerusuhan

BACA JUGA: Lima Teori Mengapa Terjadi Rusuh London

Termasuk, mengantisipasi pula ancaman insiden yang sama di masa depan.

Penegak hukum tidak hanya diizinkan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa
Bahkan, Cameron mengizinkan petugas menembakkan peluru plastik untuk melumpuhkan perusuh dan penjarah

BACA JUGA: Tak Puasa, 56 Orang Ditangkap

Polisi diperintahkan pula untuk memaksa perusuh dan penjarah menanggalkan penutup wajah atau kepalaAlhasil, polisi tak perlu susah payah memelototi rekaman CCTV untuk mengidentifikasi para pelaku.

Di hadapan parlemen, penghuni Downing Street 10 itu mengecam keras kerusuhan yang juga meluas ke beberapa kota Inggris tersebut"Inggris benar-benar terpukulIni aksi kriminal murniTidak akan ada ampun," tegasnyaCameron tidak ingin kerusuhan terburuk dalam tiga dekade terakhir itu terulang di masa akan datangKarena itu, dia pun mulai merumuskan beberapa strategi pencegahan.

Sebagai kepala pemerintahan, Cameron terbebani untuk mencegah terjadinya kerusuhan fatal seperti yang bermula dari insiden penembakan di Tottenham pada Sabtu malam lalu (6/8) ituApalagi, sejarah mencatat bahwa kerusuhan cukup sering menghampiri London dan kawasan lain di Inggris.

Dia tidak segan berguru ke Amerika Serikat (AS)Kota Boston yang majemuk dan memiliki angka kriminal tinggi menjadi acuannya"Mantan Kepala Polisi New York Bill Bratton akan menjadi sosok yang paling tepat untuk diajak berbagi," tuturnyaCameron menilai, Bratton yang pernah menjabat sebagai kepala polisi Los Angeles dan Boston itu paham dengan masalah kerusuhan dan penjarahanKarena sudah banyak makan asam garam, dia yakin Bratton punya segudang pengalaman yang bisa dibagikan.

Lewat pernyataan tertulis, Bratton menyambut baik ide Cameron tersebut pada Jumat lalu (12/8)"Akan menjadi kehormatan bagi saya untuk berbagi pengalaman dengan pemerintah InggrisSaya pasti menerima ajakan itu dengan senang hati," tuturnyaPria 63 tahun itu merupakan salah satu warga AS yang sangat mengagumi London.

Tidak hanya itu, Cameron mempertimbangkan rencana untuk membatasi akses masyarakat terhadap beberapa situs jejaring atau media sosial, seperti Twitter dan FacebookSebab, kerusuhan yang pecah akhir pekan lalu tersebut kali pertama digagas lewat situs jejaring sosial ituSaat ini, pemerintah sedang membahas formula pembatasan akses itu dengan polisi dan dinas intelijen terkait.

Selain Twitter dan Facebook, pemerintahan koalisi Inggris juga akan membatasi penggunaan BlackBerry Messenger (BBM)Layanan gratis untuk para pengguna BlackBerry itu termasuk salah satu sarana yang dipakai para perusuh dan penjarah untuk berkoordinasiUntuk itu, pemerintah juga bakal berkonsultasi dengan Research In Motion Ltd (RIM) selaku produsen smartphone tersebut(AP/RTR/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lompat dari Jendela Lima Meter, Lawan Perusuh dengan Tongkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler