JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) belum mendapat kepastian izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melakukan impor daging sapi. Meski begitu, penjajakan dengan negara eksportir terus dilakukan.
"Impor daging ada hubungannya dengan penugasan pemerintah, harus ada izin dari Kemendag. Sampai saat ini belum ada izin yang dimaksud," ujar Dirut Bulog Sutarto Alimoeso di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (5/6).
Meski begitu, kata Sutarto, Bulog tidak tinggal diam. Pihaknya tetap melakukan persiapan termasuk mencari sumber pemasok daging di Australia. Hal itu dilakukan agar pihaknya bisa bertindak cepat bila izin telah keluar.
"Bulog sudah lakukan persiapan, jangan sampai ketika izin sudah keluar kita baru mencari pemasoknya. Untuk itu kita sudah komunikasikan dengan Kedutaan Besar Australia yang ada di sini. Supaya betul-betul ketika realisasi impor sudah diberikan, bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Sampai saat ini, pihaknya masih menanti surat keputusan dari pemerintah dan tidak mau gegabah mengambil langkah.
"Kita masih menunggu surat itu. Informasi yang kami dapat di kemendag sedang ada semacam revisi peraturan supaya tidak melanggar hukum. Kita tidak mau melanggar peraturan, kita tunggu saja," tutur Sutarto.
Mengenai pembiayaan, pihaknya akan mengaet bank BUMN yang selama ini bermitra dengan Bulog.
"Bank yang sudah menjadi mitra Bulog selama ini, yaitu Bukopin dan BRI. Kedua bank itu juga yang mendanai program Bulog lainnya, seperti kedelai dan beras," tutupnya. (chi/jpnn)
"Impor daging ada hubungannya dengan penugasan pemerintah, harus ada izin dari Kemendag. Sampai saat ini belum ada izin yang dimaksud," ujar Dirut Bulog Sutarto Alimoeso di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (5/6).
Meski begitu, kata Sutarto, Bulog tidak tinggal diam. Pihaknya tetap melakukan persiapan termasuk mencari sumber pemasok daging di Australia. Hal itu dilakukan agar pihaknya bisa bertindak cepat bila izin telah keluar.
"Bulog sudah lakukan persiapan, jangan sampai ketika izin sudah keluar kita baru mencari pemasoknya. Untuk itu kita sudah komunikasikan dengan Kedutaan Besar Australia yang ada di sini. Supaya betul-betul ketika realisasi impor sudah diberikan, bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Sampai saat ini, pihaknya masih menanti surat keputusan dari pemerintah dan tidak mau gegabah mengambil langkah.
"Kita masih menunggu surat itu. Informasi yang kami dapat di kemendag sedang ada semacam revisi peraturan supaya tidak melanggar hukum. Kita tidak mau melanggar peraturan, kita tunggu saja," tutur Sutarto.
Mengenai pembiayaan, pihaknya akan mengaet bank BUMN yang selama ini bermitra dengan Bulog.
"Bank yang sudah menjadi mitra Bulog selama ini, yaitu Bukopin dan BRI. Kedua bank itu juga yang mendanai program Bulog lainnya, seperti kedelai dan beras," tutupnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2014, Citilink Pensiunkan Boeing 737
Redaktur : Tim Redaksi