jpnn.com, SIDOARJO - Dulu siapa yang tidak mengenal Industri Tas dan Koper (Intako) yang berada di Tanggulangin, Sidoarjo. Namun, sejak lumpur Lapindo meluap, sentra kerajinan kulit tersebut seolah mati suri. Untuk membangkitkan kembali Intako, pemkab menggelar kegiatan rebranding.
Kemarin (27/10) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo membenahi kantor Intako. Tembok dicat ulang. Agar lebih menarik, bangunan tersebut dihiasi mural. Sebanyak 100 peserta ikut dalam aksi tersebut.
Salah satunya, Dewi Sukmawati. Setelah mencelupkan kuas ke cat, perempuan 40 tahun itu segera menggambar di dinding bangunan. ''Gambar kata SIP agar Intako selanjutnya lebih SIP,'' jelasnya.
Kepala Disperindag Sidoarjo Fenny Apridawati mengungkapkan, dalam kegiatan rebranding itu, disperindag menggandeng ITS. Tahap awal, ITS melakukan survei ke pengunjung Intako. Tujuannya, mendengar masukan langsung dari pengunjung. Hasilnya, pengunjung menyarankan kawasan tersebut ditata ulang. ''Karena tidak diminati anak-anak muda,'' ujarnya.
Rebranding Intako juga menyentuh infrastruktur lain. Antara lain, jalan dan jalur pedestrian. Jalan menuju Intako akan dilebarkan. Jalur pejalan kaki akan dibangun untuk kenyamanan pengunjung. ''Di pintu masuk kami bangun gapura sebagai tetenger,'' ungkapnya.
Fasilitas seni juga dibangun. Sekretaris Jurusan Desain Interior Fakultas Arsitektur, Desain, dan Perencanaan ITS Anggra Ayu Rucitra menuturkan, Intako membutuhkan tempat pergelaran budaya. Lokasinya berada di lapangan Desa Kedensari. ''Harapannya, bisa menarik anak muda untuk berkunjung ke Intako,'' ucapnya. (aph/c20/ai)
BACA JUGA: Terobosan Nuryono untuk Berdayakan Desa
Redaktur : Tim Redaksi