Siap Kembangkan Kain Tenun Khas Daerah

Kamis, 17 September 2015 – 20:39 WIB
Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi. FOTO; ist

jpnn.com - JAKARTA – Indonesia ternyata kaya akan produksi kain tenun. Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM jeli melihat potensi itu. Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi memandang potensi fashion Indonesia memang wow dan luar biasa. Apalagi kesemarakan fashion daerah dengan ciri khas masing-masing. 

Buktinya, badan layanan usaha (BLU) di bawah Kemenkop dan UKM itu menggandeng para produsen, penikmat, hingga desainer kain tenun dalam pelaksanaan Galeri Indonesia WOW mendatang.

BACA JUGA: Investasi Hong Kong di Indonesia Rendah, Ini Permintaan Jokowi

Akhirnya, banyak perancang mode yang melirik kain tenun daerah untuk dipadupadankan menjadi batik tenun eksklusif dan bernilai jual tinggi. Sebut saja desainer Uly Duma. Nama Uly Duma di dunia fashion Indonesia masih awam. 

Namun, ide cemerlang memadukan kain tenun menjadi batik menjadi salah satu unggulan produk UKM. Itu pun sempat menjadi produk favorit yang dipamerkan Gallery UKM Smesco di SME Tower.  

BACA JUGA: Hong Kong Minta Izin Membangun Kantor Investasi di Indonesia, Ini Tanggapan Jokowi

Perancang mode yang kerap memadukan kain tenun dengan batik tersebut mengakui, kain tenun negeri sendiri adalah yang terbaik. Menurut Uly, Indonesia harus bisa mengembangkan kain tenun. Sebab, banyak UKM di tanah air yang menggarap tenun. 

’’Namun, semuanya masih tradisional,’’ ucap perancang mode dengan brand Manggading tersebut.

BACA JUGA: Kereta Anjlok, Petugas KA Bakal jadi Penjaga Palang Pintu

Tenun batik ala Uly menjadi favorit pada ajang Indonesia Fashion Week beberapa bulan lalu di Jakarta. ’’Ya, saya ingat betul ketika saya diboyong Smesco LLP-KUKM untuk ikut ajang tahunan paling spektakuler itu,’’ ujarnya.

Setelah ada Galeri Indonesia WOW, Uly berharap tenun karya desainer Indonesia bisa mendunia. Harga tenun terbilang masih mahal karena dibuat secara tradisional. Nah, itu menjadi kelebihan tenun. ’’Saya sangat percaya diri karena kualitas tenun Indonesia sangat mumpuni,’’ tegasnya.

Tak hanya itu, di wilayah Sulawesi Tenggara, ada tenun Joewita Silk. Nah, tenun yang juga binaan LLP-KUKM itu menonjolkan warna dengan corak ngejreng. ”Ya, tenun yang saya garap ini berani tampil beda dengan padupadankan warna yang lebih terang,” ujarnya.

Menurut Joewita, tenun yang dia rancang memang mayoritas lebih banyak bikin songket. ”Ya, ada songket sanin dan tolaki,” tambahnya.    

Ahmad Zabadi menambahkan, fashion di tanah air sangat berkembang. Karena itu, dalam pelaksanaan Galeri Indonesia WOW nanti, lembaganya memperbanyak promosi produk-produk fashion. Salah satunya, batik tenun. ’’Banyak terobosan dari para UKM binaan kami yang terus berinovasi,’’ terangnya.

Menurut Zabadi, Galeri Indonesia WOW adalah konsep re-branding UKM Gallery yang selama ini menjadi display permanen produk UKM hingga tempat bertemunya para pelaku bisnis. Nantinya, lanjut Zabadi, Galeri Indonesia WOW memiliki lima diferensiasi. 

Yakni, sebagai experiment labcurated concept storecoworking spaceinvestor meeting place, dan creative hub.

Nah, produk fashion nanti juga bisa dikembangkan lewat experiment lab. Itu merupakan tempat pengujian, bengkel, atau workshop bagi para pelaku koperasi dan UKM. Di tempat tersebut, member Galeri Indonesia WOW bisa menguji atau menampilkan keunggulan produk mereka kepada para pengunjung.

Produk fashion pun bisa dipromosikan lewat curated concept store. Yakni, outlet atau toko yang menjual produk-produk UKM yang sudah dikurasi dewan kurator. Mereka adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. 

Ada 30 curated concept store yang tiap-tiap store berisi satu merek atau UKM. Galeri Indonesia WOW juga memiliki pop up market. ’’Kami menargetkan 500 UKM hasil kurasi masuk ke Galeri Indonesia WOW tahun ini,’’ ungkap Zabadi. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata, 3,1 Juta Penduduk Indonesia Punya Rumah Lebih dari Satu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler