JAKARTA -- Pemerintah mulai mewaspadai melonjaknya harga pangan duniaDiyakini, naiknya harga pangan dunia akan berpengaruh besar terhadap sektor pangan nasional
BACA JUGA: Inpres, Upaya Stop Pemborosan Anggaran
Baik kepada sektor impor maupun ekspor‘’Yang naik itu terutama beras, minyak goreng dan minyak mentah, itu memang naiknya luar biasa tinggi di pasar internasional
BACA JUGA: Taksi Mewah Tetap Dapat Subsidi
Karena itu kita akan segera melakukan Operasi Pasar (OP) sesuai dengan kebijakan yang kita punya sebelumnya,’’ kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa pada wartawan di Jakarta, Jumat (26/11).Melonjaknya harga pangan dunia,kata Hatta, sudah diprediksi sebelumnya oleh pemerintah
BACA JUGA: Belanja KL Dipangkas, Rp60 Triliun Bisa Dihemat
Setiap negara, langsung melakukan langkah antisipasi guna mengamankan ketahanan pangan mereka, termasuk Indonesia.‘’Kitakan punya dana Rp1 triliun yang disiapkan untuk stabilisasi harga pangan pokokNantinya dana itu akan kita gunakan untuk OP dan juga untuk mengisi gudang-gudang bulog hingga 1,5 juta ton,’’ kata Hatta.
Saat ini kata Hatta, meski stok beras nasional masih sangat cukup, namun Bulog tetap berupaya melakukan imporKebijakan impor beras dilakukan, bukan untuk masuk ke pasar-pasar masyarakat melainkan untuk antisipasi menjaga stok beras nasionalHingga akhir tahun, beras impor yang sudah masuk ke gudang bulog mencapai 500 ribu ton.
‘’Impor itu tidak akan digunakan ke pasar, tapi hanya untuk menjaga stokSampai akhir tahun ini masuk 500 ribu tonStok ini untuk antisipasi perubahan iklim ekstremKita harapkan dengan adanya OP, harga beras yang naik di masyarakat bisa segera turun,’’ kata Hatta.
Pada dasarnya kata Hatta, pelaksanaan OP dilakukan untuk menetralisir harga pokok beras yang naik di pasar-pasar tradisional masyarakatUntuk tahap awal, OP telah dilakukan pemerintah untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya.
‘’Kalau daerah selama ini OP juga sudah ada, tapi kalau di daerah harga-nya masih stabil dan bagusKalau di Jakarta, bulog melaporkan akan mengintervensi sekitar 1.000 ton40 persen pasokan masuk ke pasar Cipinang,’’ ungkap Hatta.
Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan bahwa pemerintah akan terus memperhatikan harga beras internasionalKarena beras termasuk komoditi yang sangat berpengaruh besar pada angka inflasi.
‘’Kita sangat memperhatikan gejolak harga beras, karena itu merupakan kebutuhan pokok yang selama ini sangat memberikan tekanan terhadap inflasiKita sudah rapat koordinasi tentang hal itu (harga pangan dunia naik) dan sangat kita waspadai,’’ kata Agus.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hemat BBM Subsidi tak Untungkan Asing
Redaktur : Tim Redaksi