jpnn.com - JAKARTA – Ancaman meluasnya bencana kekeringan di berbagai daerah akibat kemarau panjang bakal berlanjut mulai Agustus hingga November. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, dampak kekeringan kian parah dan meluas.
”Jadi, kita semua harus bersiap,” kata Jokowi dalam rapat terbatas membahas kemarau panjang di Kantor Presiden kemarin (31/7).
BACA JUGA: NU Luar Negeri Kecam Panitia Muktamar
Jokowi menyebutkan, pemerintah sudah siap dengan solusi jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, pemerintah sudah menyebar truk-truk tangki air maupun pompa air ke daerah-daerah yang dilanda kekeringan. ”Untuk jangka panjang, kita bangun embung dan waduk untuk menampung air,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menambahkan, pemerintah telah menyediakan 20 ribu pompa air yang bisa digunakan untuk menyedot air sumur maupun mengairi lahan pertanian. Selain itu, pemerintah mengalihkan anggaran alokasi khusus dalam APBNP 2015 untuk menanggulangi dampak kekeringan tahun ini. ”Nilainya Rp 2 triliun,” ucapnya.
BACA JUGA: Muktamar NU Digoyang Video Oplosan
Menurut Indroyono, dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat pembangunan embung atau penampungan air skala kecil di berbagai daerah.
Embung itu, lanjut dia, dibangun untuk mengantisipasi menipisnya debit air waduk. ”Laporan terbaru, dari 16 waduk utama di Indonesia, delapan waduk dalam kondisi normal, lima waduk lainnya defisit,” ujarnya.
BACA JUGA: Ini Saran Politikus PKS Pada Mentan saat Kemarau
Upaya penanggulangan kekeringan sebenarnya telah dilakukan mulai akhir Juli. Pemerintah daerah sudah menyalurkan air bersih ke wilayah-wilayah krisis air. Namun, hal itu dirasa tidak cukup. Perlu ada tindakan lain agar ketersediaan air bersih masih cukup hingga musim hujan datang. (owi/mia/c9/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Bahaya Jika Jokowi Gandeng Singapura Bangun E-Government
Redaktur : Tim Redaksi