jpnn.com - SELAIN cerita yang kuat, kuliner juga menjadi bagian penting dalam film Aruna dan Lidahnya. Puluhan menu masakan nusantara dihadirkan dalam film garapan Edwin tersebut.
"Total ada 21 menu yang kami sajikan dalam film ini," kata Edwin usai press screening di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (20/9).
BACA JUGA: Nicholas Saputra: Saya Salut Sama Penjual Nasi Goreng
Menu kuliner dalam film Aruna dan Lidahnya dikurasi cukup lama oleh tim produksi.
Menyesuaikan menu yang ada dalam novel karangan Laksmi Pamuntjak, serta disesuaikan dengan ragam makanan yang ada di daerah lokasi syuting.
BACA JUGA: Dian Sastro: Aruna dan Lidahnya Sangat Rileks
"Selama enam bulan kami memilih menu yang akan ditampilkan. Ditambah dengan menu yang ada di daerah," ujar Edwin.
Mengambil lokasi syuting di Surabaya, Pamekasan (Madura), Pontianak, Singkawang dan Jakarta, film ini merekam keragaman kuliner Indonesia yang kaya pilihan.
BACA JUGA: Pemain Aruna dan Lidahnya Galang Dana untuk Warga Lombok
Berbagai makanan khas daerah tersebut muncul secara menggiurkan. Baik yang sudah dikenal luas seperti Rawon (Surabaya) dan Nasi Goreng sampai makanan yang hanya dapat ditemui di satu tempat seperti Campur Lorjuk (Pamekasan), Pengkang (Pontianak), dan Choi Pan (Singkawang).
"Lorjuk sangat berat menghadirkannya. Apalagi kalau syuting harus dalam keadaan panas, sementara pemain belum bisa memakannya," ucapnya.
Aruna dan Lidahnya diproduksi oleh Palari Films. Empat karakter utama diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, Oka Antara, Hannah Al Rashid, dan Nicholas Saputra.
Diadaptasi lepas dari novel karangan Laksmi Pamuntjak, film Aruna dan Lidahnya bercerita tentang Aruna yang melakukan perjalanan kerja ke empat kota di Indonesia.
Kunjungan kerja ini dinikmati bersama kedua temannya, Bono dan Nad yang juga berburu kuliner.
Di tengah perjalanan, Aruna bertemu dengan mantan rekan kerja yang pernah dia taksir bernama Farish.
Sambil menikmati masakan nusantara, keempatnya terlibat dalam percakapan yang mengungkapkan jati diri dan rahasia terpendam.
Film ini disutradarai oleh Edwin dan ditulis oleh Titien Wattimena dengan produser Meiske Taurisia serta Muhammad Zaidy. Aruna dan Lidahnya tayang di bioskop mulai 27 September 2018 mendatang. (mg3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aruna dan Lidahnya: Drama Meja Makan yang Apa Adanya
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra