Siap-Siap Ucapkan Selamat Tinggal kepada The Big Bang Theory

Senin, 08 Januari 2018 – 21:35 WIB
The Big Bang Theory. Foto: CBS

jpnn.com - Para fans serial televisi Amerika Serikat boleh jadi bakal patah hati habis-habisan. Sebab, The Big Bang Theory akan mengikuti jejak Game of Thrones tahun depan.

Serial sitkom CBS tersebut bakal berakhir pada 2019. Hal itu dikonfirmasi Johnny Galecki saat tur pers Television Critics Association pada Sabtu (6/1).

BACA JUGA: Mr Robot Season 3 Hadirkan Intrik Lebih Seru

”Satu-satunya yang dirasakan para cast ketika mendiskusikan akhir serial ini adalah sedih. Hari tersebut akhirnya datang,” kata pemeran Leonard Hofstadter tersebut sebagaimana dikutip TVLine.

Demi mendapat pemungkas yang apik, para cast ikut terlibat dalam merencanakan plot musim ke-12 The Big Bang Theory.

BACA JUGA: Ada Apa di Episode The Walking Dead Selanjutnya?

Galecki menjelaskan, durasi tayang 12 musim dinilainya cukup pas. Tidak kurang, tidak lebih. ”Menurutku, semua (cast dan tim produksi) sangat nyaman dengan 12 musim. Saatnya buat kami untuk pulang dan kumpul bersama keluarga,” tutur aktor berusia 42 tahun itu.

Chuck Lorre, kreator serial tersebut, sempat mengisyaratkan bahwa serial itu akan berakhir pada musim ke-12.

BACA JUGA: Begini Jadinya Kalau Karakter Antagonis Terlalu Sakti

”Kami nggak pernah terpikir masuk musim ke-11, apalagi musim ke-12. Amat mungkin, musim itu jadi musim terakhir kami,” ungkapnya sebagaimana dikutip Hollywood Reporter pada musim panas lalu.

Pihak CBS jelas menyayangkan berakhirnya The Big Bang Theory. Sebab, serial TV tersebut mempunyai reputasi oke. Jumlah penonton tiap musim terbilang tinggi, mencapai 18,99 juta.

Di antara show lain di slot tayang yang sama, peringkat serial itu juga meroket. Dari peringkat ke-68 di musim pertama, ranking serial tersebut naik hingga jadi peringkat ke-2 di musim terakhir tahun lalu.

Pada ajang penghargaan, The Big Bang Theory pun bertaji. Mereka meraih satu Golden Globes dan tujuh piala Emmy Awards.

Salah satu kendala penggarapan, biaya produksi yang makin tinggi. Para cast utama di film tersebut, Galecki, Jim Parsons, Kaley Cuoco, Simon Helberg, dan Kunal Nayyar, mendapat bayaran hingga USD 1 juta (Rp 13,42 miliar) per episode.

Sementara itu, per April lalu, Mayim Bialik dan Melissa Rauch meneken kontrak bayaran USD 500 ribu (Rp 6,71 miliar) per episode. Bayangkan saja, berapa uang yang harus dirogoh CBS untuk mendanai sepuluh episode dalam setiap musim.

Meski demikian, ”dinasti” The Big Bang Theory tetap berjalan lewat spinoff Young Sheldon. Serial yang mengisahkan sosok Sheldon Cooper semasa anak-anak itu akan memasuki musim kedua.

Serial tersebut dibintangi Iain Armitage, pemeran Sheldon cilik. Jim Parsons, Sheldon dewasa di The Big Bang Theory, berperan sebagai narator.

Presiden CBS Entertainment Kelly Kahl menjelaskan, meski baru tayang semusim, serial tersebut mempunyai dampak besar. ”Young Sheldon punya nuansa unik dan menarik, naskah yang brilian, serta cast lintas generasi yang berbakat,” pujinya.

Mengutip Entertainment Weekly, serial tersebut berada di posisi pertama serial komedi pendatang baru. Sementara itu, di jajaran serial komedi secara umum, Young Sheldon berada di posisi kedua. Yakni, tepat di bawah induknya, The Big Bang Theory. (fam/c20/nda)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Tahun Beruntun, Si Seksi Ini Masih Aktris TV Paling Tajir


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler