JAKARTA - PP Pelti terus memperjuangkan tenis agar dipertandingkan di SEA Games 2013 Myanmar. Segala upaya mereka kerahkan. Bukan hanya melobi federasi negara lain, tetapi juga kesiapan mereka memenuhi semua kebutuhan Myanmar agar bisa menghelat tenis.
"Kalau mereka butuh net, bola atau guidance apa saja, kami tentu siap. Ini memang harus dilakukan agar tenis bisa dipertandingkan," tegas Wailan Walalangi, Kabidbinpres PP Pelti.
Selain Indonesia, tiga negara lain yang sudah bersedia tampil di SEA Games juga mengutarakan hal serupa. Thailand, Filipina serta Kamboja setuju untuk memenuhi semua kebutuhan Myanmar. Termasuk untuk fee para wasit.
"Istilahnya kami sangat total untuk meloloskan tenis ke SEA Games. Untungnya, beberapa negara juga mengatakan hal yang sama," tambah Wailan. Menurut penilaian Wailan, Myanmar sebenarnya sudah memiliki sarana dan prasarana untuk menggelar tenis.
Buktinya, April nanti mereka akan menjadi tuan rumah Davis Cup. Artinya, Myanmar sebenarnya sanggup untuk menggelar tenis. Jika beralasan tak memiliki sarana maupun SDM, tidak mungkin mereka akan ditunjuk sebagai host Davis Cup.
Selain itu, berdasarkan penelusuran yang dilakukan PP Pelti, Myanmar sudah memiliki lapangan yang representatif. Salah seorang karib Wailan sempat mengirimkan gambar mengenai kondisi sarana di Myanmar. Ternyata, di Myanmar ada beberapa lapangan yang memang cukup bagus.
"Saya ada fotonya. Ini kan janggal. Mereka memiliki sarana tapi kok tidak mau mempertandingkan tenis," sindir Wailan. Karena itu, pihaknya tengah berusaha total agar bisa memaksa Myanmar mempertandingkan tenis. Mengenai SDM, Wailan juga sudah berkoordinasi dengan negara lain.
"Pada intinya kami siap untuk memenuhi apa yang mereka inginkan. Mulai dari kebutuhan teknis hingga SDM," tandas Wailan. (jos/mas/jpnn)
"Kalau mereka butuh net, bola atau guidance apa saja, kami tentu siap. Ini memang harus dilakukan agar tenis bisa dipertandingkan," tegas Wailan Walalangi, Kabidbinpres PP Pelti.
Selain Indonesia, tiga negara lain yang sudah bersedia tampil di SEA Games juga mengutarakan hal serupa. Thailand, Filipina serta Kamboja setuju untuk memenuhi semua kebutuhan Myanmar. Termasuk untuk fee para wasit.
"Istilahnya kami sangat total untuk meloloskan tenis ke SEA Games. Untungnya, beberapa negara juga mengatakan hal yang sama," tambah Wailan. Menurut penilaian Wailan, Myanmar sebenarnya sudah memiliki sarana dan prasarana untuk menggelar tenis.
Buktinya, April nanti mereka akan menjadi tuan rumah Davis Cup. Artinya, Myanmar sebenarnya sanggup untuk menggelar tenis. Jika beralasan tak memiliki sarana maupun SDM, tidak mungkin mereka akan ditunjuk sebagai host Davis Cup.
Selain itu, berdasarkan penelusuran yang dilakukan PP Pelti, Myanmar sudah memiliki lapangan yang representatif. Salah seorang karib Wailan sempat mengirimkan gambar mengenai kondisi sarana di Myanmar. Ternyata, di Myanmar ada beberapa lapangan yang memang cukup bagus.
"Saya ada fotonya. Ini kan janggal. Mereka memiliki sarana tapi kok tidak mau mempertandingkan tenis," sindir Wailan. Karena itu, pihaknya tengah berusaha total agar bisa memaksa Myanmar mempertandingkan tenis. Mengenai SDM, Wailan juga sudah berkoordinasi dengan negara lain.
"Pada intinya kami siap untuk memenuhi apa yang mereka inginkan. Mulai dari kebutuhan teknis hingga SDM," tandas Wailan. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panitia Milan Glorie Keluarkan ID Darurat
Redaktur : Tim Redaksi