Siapa Cawapres Pendamping Jokowi? Agung Bilang…

Senin, 19 Februari 2018 – 00:36 WIB
Agung Laksono. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, PADANG - Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono mengakui sikap partainya sudah final yakni mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres di Pilpres 2019 mendatang.

Untuk calon wakil presiden diserahkan keputusannya kepada Jokowi. Namun, tidak tertutup kemungkinan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto berpeluang mendampingi Jokowi.

BACA JUGA: Fahri-Fadli Maju Pilpres? Pakar: Jadi Lelucon Pun Tak Layak

“Kita belum bicarakan soal beliau (Airlangga Hartanto, red). Namun, kita berharap pada waktunya nanti, wakil presiden itu dari kader Partai Golkar. Siapa saja terserah Jokowi sebagai Presiden. Karena bagaimana pun beliau akan tetap konsultasikan,” ungkap Agung saat melantik Ketua Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Provinsi Sumbar, Weno Aulia Durin dan pengurus, Sabtu (17/2) di Imelda Hotel Padang.

Agung Laksono menambahkan, saat ini suasana di Partai Golkar lebih kompak menghadapi pilkada, pileg dan pilpres, pascamunaslub beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Jokowi dan Prabowo Bergabung? Roy Suryo: Itu Lucu Banget

“Kita sekarang semangat membangun kembali Partai Golkar. Bahkan struktur di Partai Golkar saat ini fokus pemenangan pemilu. Semangat itu kita jaga,” terangnya.

Jelang pilpres, Partai Golkar fokus memenangkan pilkada di daerah. Termasuk di Kota Padang. Apalagi Calon Wali Kota Padang, Emzalmi merupakan mantan Ketua Kosgoro Bukittinggi.

BACA JUGA: Fadli Zon Yakini Prabowo Solusi bagi Kekurangan Era Jokowi

Kosgoro 1957 di pusat maupun daerah, kata Agung, harus melakukan langkah-langkah yang tepat untuk pengkaderan. Termasuk orientasi tatap muka dan mukerda yang dilakukan PDK Kosgoro 1957 Sumbar.

“Kosgoro memiliki historis berdirinya Partai Golkar. Organisasi sayap ini merupakan sumber kader berkesinambungan Partai Golkar,” terangnya.

Agung Laksono mewanti-wanti agar Kosgoro 1957 jangan hanya sekadar tempat berkumpul menikmati nostalgia. Kosgoro 1957 harus ikut menyukseskan program Partai Golkar, negara dan pemerintah.

Pada pelaksanaan pilkada sebelumnya, Partai Golkar menargetkan meraih kemenangan kepala daerah yang diusung mencapai 60 persen. Namun, hasilnya 58 persen, mendekati target.

“Kali ini targetnya 60 persen. Kemenangan ke depan banyak ditentukan pilkada. Tahun 2019 ini pemilu berbarengan pileg dan pilpres. Dari awal harus disiapkan,” terangnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, Kosgoro 1957 organisasi sayap yang diharapkan dapat berkontribusi untuk pembangunan.

Partai Golkar menurut Irwan sebagai sebuah partai yang cukup lama dan hebat. “Partai Golkar masih tetap menjadi pilihan di Sumbar. Karena itu, mari bersama bergandengan tangan untuk kepentingan Sumbar,” harapnya.

Ketua PDK Kosgoro 1957 Sumbar, Weno Aulia Durin mengatakan, selama 30 tahun pengabdian ayahandanya, Hasan Basri Durin di Partai Golkar, telah memenangkan pemilu di Sumbar. Termasuk membesarkan Kosgoro.

“Saya sebagai nahkoda baru, siap besarkan Kosgoro 1957 secara total dengan segala potensi dan sumber daya. Saya siap dikritik dan bekerja sama,” terangnya.

Weno menambahkan, dirinya telah mengoptimalkan dan menghimpun potensi kader. Komposisi Pengurus PDK Kosgoro 1957 Sumbar diharapkan berkontribusi membesarkan Kosgoro.

Ketua DPD Partai Golkar Sumbar, Hendra Irwan Rahim mengatakan, Kosgoro 1957 dan Partai Golkar tidak bisa dipisahkan.

“Berdirinya Partai Golkar karena Kosgoro. Kosgoro berarti peranannya bagi Partai Golkar,” terangnya. (fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Lebih Sreg Andai Jokowi-Prabowo Berduet di Pilpres


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler