Siapa Marquee Player yang Belum Nyetel dengan Timnya? Klik di Sini

Sabtu, 24 Juni 2017 – 16:30 WIB
Juan Pablo Pino, pemain depan Arema FC. Foto: Aris Syaiful/Radar Malang/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sejak bergabung ke Arema FC, Juan Pablo Pino belum juga memberikan kontribusi krusial.

Padahal, statusnya mentereng, marquee player.

BACA JUGA: Ternyata Nama Beken Marquee Player tak Redupkan Talenta Lokal

Hingga pekan ke-11 Liga 1, dia baru tiga kali bermain sebagai starter. Pantas saja pemain asal Kolombia itu paling sering jadi gerutuan Aremania, sebutan fans Arema.

Karena belum juga maksimal, pelatih Arema Aji Santoso memberikan ultimatum kepadanya. Terutama kondisi fisiknya yang belum kunjung fit. Tak heran, Aji jarang memainkannya. Bahkan, namanya tidak masuk dalam tim dalam beberapa pertandingan terakhir.

BACA JUGA: Terbukti, Nama Beken Marquee Player Ternyata Bukan Jaminan

Belakangan, Pino malah cedera. Aji mengaku, sudah ada kemauan dari sang pemain untuk berubah dari gaya mainnya yang tampak seperti orang bermalas-malasan di lapangan.

”Fighting spiritnya sudah bagus, jadi kami akan terus pantau dia,” jelas mantan pelatih Persebaya itu.

BACA JUGA: Catat! Inilah Tiga Marquee Player yang On Fire Musim Ini

Setali tiga uang dengan Pino, di Bali United ada Nick van der Velden dan di Semen Padang, Didier Zokora juga belum kembali ke performa terbaik seperti ketika era emasnya bersama timnas Pantai Gading. Padahal, secara reputasi mereka cukup mentereng.

Eh, ternyata kok ketika bermain di klubnya kalah bersaing dengan pemain asing biasa atau bahkan lokal. Van der Velden misalnya. Berposisi asli sebagai penyerang sayap, dia malah kalah bersaing dengan pemain asing lain bahkan lokal di Bali United.

Di lini depan, pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro lebih mempercayakan pada trisula Sylvano Comvalius, Irfan Bachdim, dan Yabes Roni.

Ketika diturunkan pun Van Der Velden selalu dimainkan sebagai gelandang serang. Padahal, lini tengah Serdadu Tridatu –julukan Bali United– lebih banyak dipercayakan pada I Gede Sukadana, Fadhil Sausu, dan Marcos Flores.

”Lini depan yang kami miliki sudah bagus. Nick malah kurang pas saat latihan dipasang dengan mereka,” ujar Widodo.

Dalam delapan penampilannya, pemain asal Belanda itu hanya mendapatkan 380 menit bermain. Dua kali tampil sebagi starter, dia cuma sekali tampil penuh 90 menit.

Saat turun sebagai starter, Bali United belum sekali pun mendapat tiga poin. Hasilnya, mereka kalah 0-2 dari Arema FC (17/6) dan menahan imbang Persija Jakarta (21/6).

Pemain 35 tahun itu juga punya catatan yang di luar harapan. Dia belum sekalipun memberi kontribusi gol maupun assist. Torehan lainnya pun tak banyak dengan hanya empat kali melakukan umpan kunci dan empat tembakan dengan satu mengarah ke gawang.

Widodo sempat mencoba menduetkan Van Der Velden dengan Marcos kala melawat ke kandang Arema (17/6). Hasilnya, lini tengah mereka malah kebuntuan. Kreasi keduanya kurang rapi sehingga membuat tim tidak bisa menembus barisan belakang lawan. Dalam laga itu, Bali United tumbang 0-2 atas Singo Edan.

Menurutnya, duet kedua pemain asing ini memang masih kurang klop. Sebab, keduanya memang memiliki kekurangan yang sama, yaitu stamina yang cepat habis. Marcos sendiri juga baru sekali bermain 90 menit saat kalah 0-2 lawan Madura United (16/4). Tapi, Marcos lebih baik kontribusinya dalam tim dengan 3 gol dan 1 assist.

”Dia (Van Der Velden) sudah tidak bisa mobile di babak kedua kalau starter. Apalagi penyerang kami ingin suplai bola dan Sylvano (Comvalius) tidak mungkin terus berlarian,” terangnya.

Sejauh ini Widodo akan terus memberi kesempatan kepada semua pemainnya untuk unjuk gigi, termasuk Van Der Velden. Asalkan, pemain tersebut bisa menunjukkan kontribusinya sehingga berdampak positif untuk tim.

Sedangkan untuk Didier Zokora sendiri, sang agen Gabriel Budi mengatakan pemainnya tersebut tidak memiliki kendala berarti. Hanya, Zokora baru bergabung dengan Semen Padang di akhir bursa transfer. Artinya, sang pemain tidak ikut latihan tim selama pramusim.

Budi menuturkan, Zokora masih menyesuaikan kondisi fisiknya. Dia masih mengatur bagaimana mengakali bermain di cuaca panas seperti Indonesia.

”Tapi bisa dilihat grafiknya menanjak beberapa pertandingan terakhir. Dia sudah menunjukkan kualitas dan ada progress,” jelasnya. (rid/io/dit/rpd/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelatih Bali United Keluhkan Finishing Pemain yang Buruk


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler