jpnn.com, SURABAYA - Saifullah Yusuf menjadi satu-satunya pendaftar bakal calon gubernur (bacagub) di PDI Perjuangan (PDIP) untuk Pilgub Surabaya.
Namun, partai moncong putih itu belum menunjukkan dukungan yang pasti. Mereka masih menunggu konsolidasi secara struktural dan komunikasi dengan para kiai di Jawa Timur.
BACA JUGA: Catat! PDIP Tak Akan Pernah Usung Tersangka Korupsi
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, hingga kini DPP belum mengambil keputusan.
Rencananya, awal September ini, Hasto akan berkunjung kepada kiai sepuh dengan didampingi Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi.
BACA JUGA: Survei Pilgub Jatim: Gus Ipul dan Azwar Anas Masih Paling Atas
Hasto menuturkan, PDIP bakal memohon doa restu dan meminta masukan dari para kiai.
Sebab, PDIP punya ikatan historis dengan NU. "Secara kultural dan historis, PDIP punya kedekatan dengan NU," imbuhnya.
BACA JUGA: Matangkan Dukungan, PDIP Kumpulkan Cakada di DPP
Masukan para kiai nanti digunakan sebagai dasar untuk menentukan peta politik Jatim.
Mengenai dukungan bagi Gus Ipul, Hasto memberikan jawaban yang mengambang.
"Gus Ipul adalah sahabat baik kami, tapi keputusan (rekomendasi bacagub, Red) tetap diambil Bu Mega," tegasnya.
Hasto memang tidak bisa memastikan arah dukungan Megawati. Namun, dia menilai pendaftaran Gus Ipul menunjukkan niat baik untuk membangun hubungan dengan PDIP.
"Itu akan mendapat perhatian penting dari DPP," jelasnya. Hasto juga menyatakan akan mengupayakan konsultasi dengan elite DPP soal dukungan terhadap Gus Ipul.
Pada 10 September mendatang, Megawati Soekarnoputri dijadwalkan memimpin konsolidasi di Jawa Timur.
Ketua umum PDIP tersebut akan mendengarkan secara langsung masukan dari struktural partai.
Itu juga akan menjadi pelengkap bagi tugas Sekjen dan ketua DPD untuk sambang kepada kiai sepuh.
Hasto menampik bahwa dukungan akan dideklarasikan pula hari itu.
"Ketua umum hanya memimpin konsolidasi. Tanggal 11 bersama Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Red) melihat taman di Surabaya," jelasnya.
Hasto mengakui, ada beberapa pihak yang juga membangun komunikasi dengan DPP.
Dia menyatakan, semua pihak masih punya kesempatan untuk berkomunikasi dengan pusat.
Termasuk yang tidak mendaftar lewat DPD PDIP Jatim.
Soal Khofifah Indar Parawansa, Hasto menyatakan ragu jika menteri sosial itu akan melepas jabatannya saat ini.
Dikabarkan bahwa Presiden Joko Widodo akan me-reshuffle beberapa menteri.
Namun, belum jelas apakah nama Khofifah masuk dalam daftar reshuffle tersebut. Hasto menilai kinerja Khofifah sebagai Mensos cukup baik.
"Reshuffle itu semata-mata untuk peningkatan kinerja. Kalau kinerjanya baik, tidak ada rencana pergantian," ujar Hasto.
Hasto hadir di Surabaya untuk merayakan Hari Kemerdekaan sekaligus Idul Adha di Posko Gerakan Gotong Royong yang dipimpin Mat Mochtar.
Acara yang diselenggarakan di Bulak Banteng itu dihadiri pula oleh Gus Ipul dan Kusnadi. (deb/c6/oni/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejutan Awal PDIP Jelang Pilgub LampungÂ
Redaktur & Reporter : Natalia