jpnn.com, BANDARLAMPUNG - DPP PDI Perjuangan akhirnya menunjuk Sudin sebagai ketua definitif. Terpilihnya Sudin menjadi kejutan awal jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 27 Juni 2018.
Penetapan Sudin yang menggantikan posisi Sjachroedin Z.P. yang kini menjadi duta besar RI untuk Kroasia ini memang mengejutkan. Sebab, dua nama yang digadang-gadang menjadi ketua adalah Mukhlis Basri dan Bambang Suryadi.
BACA JUGA: Berkas Lengkap, Hakim Doyan Nyabu Itu Segera Disidangkan
Keputusan Sudin menjadi ketua DPD seperti yang dibacakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jalan P Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin juga tergolong berani. Namun tentu PDIP memiliki perhitungan sendiri.
Dengan berlatar belakang suku Tionghoa, Sudin tentu memiliki kekuatan tersendiri. Apalagi, Sudin yang merupakan adik dari mendiang Yongki, pengusaha besar di Lampung ini, terpilih dua periode sebagai anggota DPR RI. Dengan kekuatan finansial dan jaringan luas, Sudin tentu layak menjadi ketua DPD.
BACA JUGA: BPS Sebut Kredit Macet di Lampung Capai Rp 1,18 Triliun
Hasto Kristiyanto dalam rilis yang diterima wartawan kemarin mengatakan, penugasan Sudin sebagai ketua DPD PDIP Lampung karena pengalaman luas di Komisi IV DPR RI untuk petani dan nelayan. Sudin juga dianggap mampu menjadi penengah.
”Karena tidak berambisi untuk menjadi calon cubernur (cagub) maupun calon wakil gubernur (cawagub), Sudin diharapkan dapat bertindak objektif dalam mempersiapkan pilkada serentak 2018,” kata Hasto.
BACA JUGA: Gudang Ganja 144 Kilogram di Bandarlampung Digerebek Polisi
Keputusan kemarin juga menjadi isyarat bahwa bakal ada kejutan dalam penetapan calon gubernur (cagub) dari PDIP. Menurut sumber Radar Lampung di internal partai banteng tersebut, DPP PDIP akan memberikan rekomendasi cagub pada pekan depan.
Opsinya ada dua, rekomendasi akan jatuh ke tangan Herman HN atau Arinal Djunaidi. PDIP akan memberikan rekomendasi kepada Herman sebagai kader internal. Tapi dengan syarat, Herman sudah mendapatkan calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampinginya dalam waktu dekat ini.
Nah, sampai saat ini, Herman belum mendapatkannya. Nama Edy Irawan Arief yang sempat muncul akan menjadi cawagub Herman, ternyata belum mendapat restu dari DPP karena permasalahan basis massa.
Jika Herman belum juga mendapatkan cawagub yang bisa sama-sama memenangkan pilgub, maka rekomendasi akan jatuh ke Arinal. Kompensasinya, PDIP akan mendapatkan jatah cawagub, yakni Mukhlis Basri.
Pasangan Arinal-Mukhlis berpeluang menang karena memiliki kekuatannya masing-masing. Arinal memiliki dukungan finansial yang kuat. Sedangkan Mukhlis merupakan kader ideologis PDIP dengan karir politik dari bawah.
”Sedangkan untuk M Ridho Ficardo, sepertinya tidak diusung karena dia ketua Partai Demokrat Lampung. Karena pilgub ini berhubungan erat dengan pilpres. Anaknya Pak SBY (Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono) kan mau maju pilpres,” kata sumber yang enggan ditulis namanya itu.
Dia melanjutkan, rekomendasi cagub Lampung juga harus cepat. Ini karena cagub-cawagub dari PDIP untuk Pilgub Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan, akan selesai pekan ini. Sedangkan Lampung juga harus klir dan tidak mungkin hanya mengusung cagub, harus berpasangan cagub-cawagub.
Kepada koran ini melalui telepon genggamnya, kemarin, Sudin mengatakan bahwa dia tidak akan mendesak DPP untuk segera mengeluarkan rekomendasi cagub. Ini karena DPP pasti akan memberikan rekomendasi sehati-hati mungkin untuk menghindari gejolak di arus bawah.
”Maka saya harapkan semua yang mendaftar di PDIP tetap sosialisasi ke bawah, turun ke bawah untuk memenangkan pilgub. Jadi kalau masalah rekomendasi, kita tunggu keputusan DPP saja,” kata Sudin.
Pada bagian lain, DPP PDIP tidak hanya menetapkan Sudin sebagai ketua DPD PDIP. Ada perubahan komposisi dalam jabatan strategis. Misalnya, pergantian bendahara dari Syafariah Widiyanti ZP kepada Dedy Afrizal.
DPP juga menetapkan pentingnya penggalangan perempuan. Tugas ini sangat berat sehingga ditugaskanlah Atu Ayi—sapaan Syafariah Widiyanti ZP—sebagai sosok berpengalaman menjadi wakil Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak.
Dia akan secara khusus menjalankan tugas penting dan strategis dalam menggerakkan perempuan sebagai sumber kebudayaan. Atu Ayi menggeser posisi Eva Dwiana yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif. Eva bertugas mengembangkan ekonomi kreatif untuk rakyat kecil.
Selain hal tersebut, sosok senior Tulus Purnomo juga ditugaskan sebagai Wakil Ketua Bidang Tani. Dengan mengingat pentingnya dialog dengan tokoh-tokoh agama, maka M. Habib sesuai kompetensinya ditugaskan di Baitul Muslimin Indonesia.
Sedangkan posisi Wakil Ketua DPD PDIP bidang Pemenangan Pemilu yang sebelumnya dijabat Suhardi Buyung, digantikan oleh Endro Suswantoro Yaman. (dna/c1/wdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban UN Swissindo di Tubaba Juga Banyak, Begini Penjelasan Pihak Bank Mandiri
Redaktur & Reporter : Budi