jpnn.com - jpnn.com - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhammad Syafi'i mengapresiasi aksi damai yang sering dilakukan umat Islam.
Menurut Syafi'i, substansi gerakan itu makin dibutuhkan karena Indonesia terlihat meninggalkan negara hukum.
BACA JUGA: FUI: Jangan Sampai Negara Ini Negara Terdakwa
Syafi’i menilai, Indonesia sudah mengarah menjadi negara kekuasaan.
Namun, perubahan itu tak berjalan lancar karena masih ada gerakan dari ulama, habib, dan mahasiswa.
BACA JUGA: Massa 212 Mulai Bergegas Balik Kanan
Salah satunya melalui Aksi 212 yang dilakukan di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1).
"Saya mengapresiasi yang setia kepada empat konsensus bangsa dengan melakukan upaya yang konstitusional dengan datang ke gedung DPR RI," kata Syafi'i dalam dialog antara Komisi III DPR dengan delegasi Forum Umat Islam (FUI) di gedung DPR, Senayan, Jakarta.
BACA JUGA: Gerindra: Ulama Dikriminalisasi karena Anti-Ahok
Dia menegaskan, kriminalisasi terhadap ulama yang mendesak Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara bukan isapan jempol belaka.
"Siapa pun yang melawan Ahok (menjadi) musuh negara. Ini yang paling bahaya. Ini sangat memalukan kedaulatan NKRI," ujar Syafi'i.
Karena itu, dia mengapresiasi langkah umat Islam mengawal Indonesia menjadi negara demokrasi dan hukum.
"Mata hati kami tidak tertutup terhadap apa yang bapak ibu aspirasikan," tegas politikus Partai Gerindra itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Status Ahok, Mendagri Siap Diberhentikan Presiden
Redaktur & Reporter : Boy