jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi menyebut ada menteri yang sudah berani mengambil kebijakan terobosan, yang sangat bermanfaat untuk rakyat.
Meski demikian, ia mengakui masih ada yang belum berani bertindak, memutuskan untuk melahirkan kebijakan-kebijakan sulit yang sangat dibutuhkan rakyat.
BACA JUGA: Kesempatan Emas di Depan Mata Tetap Gagal Juga, Plus Hadiah Bonyok
Jokowi menyatakan pandangannya pada program acara 'Rossi' yang tayang di Kompas TV, Senin (16/11) kemarin.
Program itu mengangkat tema 'Jokowi Dikepung Kritik'.
BACA JUGA: Bikin Resah Sopir Truk, Aksi 2 Remaja Ini Terbilang Nekat
"Berani itu tidak harus kelihatan sangar gitu ya, tetapi yang penting berani mengeksekusi kebijakan yang memang sulit. Keberanian itu yang dibutuhkan, ada ketegasan," ucapnya.
Presiden kemudian memberi contoh menteri yang dianggap berani.
BACA JUGA: Dua Kapolda Dicopot, Ferdinand: Jokowi Perlu Merapikan Barisannya
Mantan Wali Kota Surakarta itu memang tidak menyebut nama secara langsung.
Ia hanya menginformasikan kebijakan yang telah diambil oleh si menteri.
Yakni, berani mengambil keputusan untuk merampungkan Undang-Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja, yang telah dicatatkan dalam Lembaran Negara.
Presiden tidak menampik muncul penolakan terkait aturan yang juga dikenal dengan sebutan Omnibus Law.
Namun, mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan tidak akan membuat peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk membatalkan UU Cipta Kerja.
"Sulitnya kayak apa kemudian disetujui, ya senang. Masa kemudian kami (pemerintah) mengeluarkan perppu," pungkas Jokowi.(gir/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang