jpnn.com, KAYUAGUNG - Penemuan bayi perempuan yang dibuang orang tuanya menghebohkan warga Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Bayi peremuan itu sepertinya sengaja diletakkan di teras depan rumah Anisa, 40, di Desa Menang Raya. Penemuan bayi itu Kamis (22/9/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.
BACA JUGA: Cara Mbak NH Selundupkan Ponsel ke Lapas Bikin Geleng Kepala, Kok Sebegitunya?
Anisa mengatakan pemilik rumah penemuan bayi itu bermula saat dirinya mendengar ada orang yang mengetuk pintu rumahnya.
Lalu ketika ia hendak membukakan pintu dirinya terkejut melihat sosok bayi perempuan menangis di depan teras rumahnya.
BACA JUGA: Menpora Amali Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia
“Pertama kali saya mendengar ada yang mengetuk pintu, ketika hendak membuka pintu tiba-tiba saya melihat sosok bayi yang lagi menangis," ucapnya, Jumat (23/9/2022).
Lalu, saat itu juga sempat melihat ada dua orang yang berboncengan menaiki sepeda motor Honda Beat langsung tancap gas ke arah jalan Lintas Timur.
BACA JUGA: Aksi Perampok Bersenpi Terang-terangan di Jalan Raya, Bawa Kabur Rp 300 Juta
Anisa menjelaskan setelah melihat adanya bayi yang sengaja ditinggalkan oleh orang tidak dikenal itu. Sehingga membuat dirinya menjerit memanggil anaknya lalu menghubungi pihak pemerintah desa setempat.
“Bayi yang diletakkan di teras rumah kami ini sepertinya sengaja ditinggal, maka saya spontan menjerit memanggil anak saya, lalu langsung menghubungi pihak dari pemerintah desa,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Desa Menang Raya, Rian Saputra melalui Ketua RT 15 Asrat Jaya membenarkan, ada warganya melapor menemukan sosok bayi perempuan. Sepertinya diduga sengaja ditinggal oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA: Siswi SMA Sedang Asyik Menonton Televisi, Tiba-Tiba Dihampiri Tetangga Bejat, Terjadilah
“Bayi ini sepertinya sengaja ditinggalkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Bayi itu sudah kami bawa ke bidan desa. Alhamdulilah kondisi bayi itu sehat,” tutupnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean