jpnn.com - Sejak judul episode kedelapan Star Wars diumumkan, fans dibuat menebak-nebak makna The Last Jedi alias Jedi terakhir. Pendapat terbelah. Ada yang menyatakan hal itu merujuk kepada Luke Skywalker, satu-satunya Jedi yang masih hidup.
Namun, ada yang menyatakan, Jedi terakhir adalah Rey, tokoh utama di Star Wars: The Force Awakens. Ada yang berpendapat Jedi merujuk kepada satu tokoh. Tapi, tidak sedikit yang menyatakan Jedi merujuk kepada banyak orang.
BACA JUGA: Ini Susunan Lengkap Bintang Aladdin Versi Live Action
Jawaban buat perdebatan fans tersebut ada pada Rian Johnson. Dialah sutradara The Last Jedi yang rilis Desember mendatang. Nasib sang Jedi terakhir, siapa pun dia, ada di tangannya.
Bukan cuma nasib Jedi, seluruh kisah Star Wars dan kelanjutannya ada di pundak pria 43 tahun itu. Berikut wawancara dengan Johnson yang dilakukan The New York Times.
BACA JUGA: Star Wars: Episode IX Kehilangan Sutradara
Seberapa penting film orisinal Star Wars buatmu?
Star Wars adalah segalanya buat saya. Ikatan dengan Star Wars muncul ketika memainkan mainan dari film tersebut dan mengkhayal. Saat di set Millennium Falcon, saya merasa sangat emosional. Semua itu hanya berupa imajinasi saat saya kecil. Tiba-tiba, ketika dewasa dan berada di Millennium Falcon sungguhan, muncul perasaan tidak percaya saat itu.
BACA JUGA: Perubahan Drastis Luke Skywalker dan Kepergian Putri Leia
Bagaimana mendapatkan kesempatan menulis dan menyutradarai Star Wars?
Sangat di luar dugaan. Saya beberapa kali bertemu Kathleen Kennedy (presiden Lucasfilm). Tapi, saya tidak membayangkan sedang ’’diincar’’ buat Star Wars. Tiba-tiba, kesempatan tersebut diberikan. Rasanya seperti kejatuhan bom. Jujur, saya sempat kaget sekali sekaligus berpikir, ’mampukah menggarapnya?’
Apakah Lucasfilm mendikte cerita The Last Jedi?
Awalnya, saya membayangkan ada peta besar di tembok yang memuat seluruh cerita. Tapi, kenyataannya tidak begitu. Saya mendapatkan naskah Episode VII dan rekaman harian JJ (Abrams) ketika menggarap film tersebut. Itu adalah film kedua dalam sebuah trilogi. Film pertama menceritakan para tokoh. Film kedua harus menggali cerita dan menantang karakter pada film pertama. Saya ingin film tersebut memuaskan dan tidak berakhir dengan titik, titik, titik, lalu tanda tanya.
Inspirasi apa yang kamu dapatkan dari footage kasar The Force Awakens?
Rey dan Kylo adalah dua tokoh utama utuh. Di film itu, Kylo bukanlah Vader versi baru. Di trilogi orisinal, Vader adalah ayah, seseorang yang kamu takuti dan kamu datangi saat mau minta izin. Sementara itu, Kylo menggambarkan kemarahan, perlawanan, dan ambisi yang kadang sehat dan tidak sehat untuk lepas dari orang tuanya. Dia adalah tipe bad guy favorit saya karena kamu bisa melihat seperti apa kelemahannya.
The Force Awakens banyak meninggalkan pertanyaan: Siapa orang tua Rey? Mengapa Luke menghilang? Siapakah villain misterius, Supreme Leader Snoke? Untuk menjawab pertanyaan itu di The Last Jedi, apakah berkonsultasi dengan JJ (Abrams)?
Kalau ada pertanyaan, saya selalu bertanya kepadanya. Tapi, pertanyaan tersebut hanya sebatas pada apa yang diinginkan karakter dan bagaimana mereka bisa melakukan suatu hal. Contohnya, pertanyaan tentang orang tua Rey. Kalau kamu mendapatkan jawabannya, siapa yang bakal peduli? Saya tahu banyak orang yang peduli pada pertanyaan itu. Kita bisa memainkan pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya untuk memunculkan dampak emosional pada karakter tersebut.
Karena merupakan fans Star Wars sejak kecil, apakah tidak merasa terintimidasi saat bekerja sama dengan Mark Hamill dan Carrie Fisher?
Butuh waktu sebelum saya akhirnya bisa ngobrol dengan Mark. Tiap tiga detik sekali, saya merasa sedang ngobrol dengan Luke Skywalker. Dengan Carrie, saya merasa kami terhubung karena sama-sama penulis. Dia sangat blak-blakan, man.
Ketika memberikan naskah kepada mereka, mustahil tidak ada diskusi. Mereka sangat terikat dengan karakternya. Keduanya sangat terlibat di sepanjang proses dan percaya kepadaku. Ketika mereka bilang ’oke, hal ini tidak sesuai yang kuharapkan, tapi aku bakal mempercayaimu’, saya merasa sangat tersentuh.
Fisher meninggal sesaat setelah syuting selesai. Bagaimana menghadapi tragedi itu?
Ketika dia meninggal, kami sedang fokus di pascaproduksi. Ketika kami kembali ke ruang editing setelah Tahun Baru (setelah kematian dan pemakaman Fisher), rasanya berat sekali. Kami harus mengecek seluruh scene-nya. Saya merasa sangat yakin, kami tidak perlu mengubah apa yang telah dia lakukan. Kami tidak menyesuaikan apa yang terjadi kepadanya dengan tokohnya di film.
Bikin merinding rasanya saat ada beberapa scene yang punya makna dan emosi sangat kuat, terutama setelah kepergiannya. Fisher memberikan performa cantik dan utuh di film itu.
Apakah arti The Last Jedi?
Frasa tersebut ada di tulisan pembuka The Force Awakens. Luke Skywalker saat ini adalah Jedi terakhir. Memang, banyak hal yang bisa diubah di film-film seperti itu, apalagi jika berkaca dari sudut pandang tertentu. Namun, pada kisah versi kami, dia benar-benar Jedi yang terakhir. Dia menghapus dirinya dan sendirian di pulau tersebut untuk alasan yang tidak diketahui.
Kami sempat dengar suara di teaser trailer yang bilang, ’saatnya Jedi berakhir’. Apakah itu suara Luke?
Itu Luke. Suaranya serius. Ucapannya itulah yang bakal diulas di film tersebut. Jantung film itu adalah Luke dan Rey. Karakter lainnya juga terlibat, namun inti dari pengembangan ceritanya adalah keduanya. Hal tersebut terkait dengan pertanyaan ’bagaimana Luke menyikapi Jedi?’
Apakah Han Solo bakal muncul sebagai hantu Force?
Han Solo bakal menjadi hantu Force, tentu saja. Dan Jar Jar, dia adalah Snoke. Semua yang kubocorkan saat ini adalah emas, kan? (fam/c22/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sst..Pangeran William dan Harry Bakal Jadi Stormtrooper di The Last Jedi
Redaktur & Reporter : Adil