Siapakah yang Dituding Said Didu Mendegradasi Kehidupan Berbangsa?

Selasa, 23 Juni 2020 – 12:00 WIB
Said Didu. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menilai Indonesia kini sedang menghadapi tikungan tajam yang berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pria yang kerap mengkritik pemerintahan Joko Widodo ini mengemukakan pandangannya lewat media sosial Twitter.

BACA JUGA: Komentar Fahri Hamzah soal Langkah Luhut Polisikan Said Didu

"Seperti saya katakan bbrp waktu dulu bhw bangsa ini sedang dalam tikungan tajam yg berbahaya," kicau @msaid_didu.

Mantan vokalis kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno di Pemilihan Presiden 2019 lalu ini kemudian memaparkan alasan untuk menguatkan pandangannya.

BACA JUGA: Soal RUU HIP, Said Didu: Semua Cari Muka, Sepertinya Rakyat Siap-Siap Kecewa

Ia beralasan, ada pihak tertentu yang saat ini sedang berusaha mendegradasi lima aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Karena ada pihak yg melakukan degradasi 5 aspek hehidupan berbangsa dan bernegara yaitu : (1) idiologi, (2) politik, (3) ekonomi, (4) sosial budaya, dan (5) hankam demi kekuasaan," twit @msaid_didu.

BACA JUGA: Rocky Gerung Hingga Said Didu Temui Novel Baswedan, Bicara Apa?

Sayangnya, Said tidak memerinci siapa dimaksud pihak yang sedang melakukan degradasi terhadap lima aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam kicauannya.

Kicauan Said ditanggapi beragam warganet. Ada yang mendukung, namun ada pula yang mengkritik pernyataan Said.

"Ada 6 pak... Yg 6. Ada mantan pecatan yg sekarang tekoar2 gk jelas,, bukannya bikin negara jadi adem,, malah ikut rusuh," kicau @PemuasN57751977.

Kritikan senada dikemukakan warganet @StrellaOkeah. Ia menyebut ada kesan pihak tertentu menemukan isu baru setelah isu PKI bangkit, tak lagi menarik.

"Ada bahan bakar baru nih buat gongseng lagi xixixixi. Sementara PKI Bangkit udah gosong dan gak laku pula," kicau @StrellaOkeah. (gir/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler