jpnn.com, JAKARTA - Front Pembela Rakyat (FPR) menyiapkan 1.000 pasukan berani mati untuk menjaga keselamatan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut Panglima FPR Nugroho Prasetyo mengatakan, banyak ancaman terhadap duet usungan koalisi Gerindra, PAN, PKS dan Partai Demokrat itu.
“Kami dari FPR akan menyiapkan seribu pasukan berani mati untuk melindungi keselamatan Prabowo dan Sandiaga dan agar Pemilihan Presiden 2019 berjalan lancar, tertib dan tidak ada kecurangan,” ungkap Nugroho dalam keterangannya, Selasa (21/8).
BACA JUGA: Ahoker Garis Keras Cuma Punya Dua Pilihan
Nugroho memaparkan, keputusan FPR membentuk pasukan berani mati karena memperoleh info tentang pihak yang ingin mengganggu sejumlah ulama pendukung Prabowo-Sandiaga. Pria yang juga ketua umum Partai Rakyat itu menjelaskan, pasukan berani mati bentukan FPR akan efektif bekerja pada September 2018 mendatang.
Dia melanjutkan, tidak menutup kemungkinan pasukan berani mati akan ditambahkan untuk Prabowo. "Pasukan akan ditambahkan hingga 500 ribu orang jika situasi dan kondisi tidak kondusif," jelas dia.
BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo-Sandi Masih Jauh dari Dominasi Jokowi
Nugroho menambahkan, pasukan berani mati penjaga Prabowo - Sandi bersifat sukarela. Menurutnya, sudah seharusnya warga bangsa melindungi dan mengorbankan tenaganya kepada calon pemimpin yang dianggap layak sebagai presiden.
"Pasukan FPR ini juga dipastikan tidak akan mereduksi peran dan fungsi aparat keamanan resmi dari POLRI-TNI. Sebaliknya kami turut menyuporteri,” pungkas Nugroho.(tan/jpnn)
BACA JUGA: Bawaslu Kota Bekasi Bakal Tindak Bacaleg Nakal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Mulyani Dicoret dari Timses Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi