Siapkan 780 Ton Beras Premium untuk Jatim

Rabu, 17 Desember 2014 – 03:53 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim bekerja sama dengan Bulog Divre Jatim menggelar operasi pasar bantuan ongkos angkut. Dalam operasi pasar yang dilaksanakan sebelum hari Natal dan Tahun Baru tersebut salah satu komoditas yang disubsidi ialah beras premium dengan total volume yang disiapkan 780 ton.

Kepala Bulog Divre Jatim Witono mengatakan kenaikan harga beras premium di pasaran terbilang tinggi. Dicontohkan, seperti di pasar Bendul Merisi surabaya ada kenaikan hingga Rp 500 per kg. Padahal kebutuhan masyarakat terhadap beras premium tinggi. Makanya, beras premium masuk jadi salah satu komoditas dalam operasi pasar yang digelar mendatang.

BACA JUGA: Banyak TNI dan PNS Pegang Jamkesmas

"Rencananya pada operasi pasar yang dimulai 18 Desember nanti, kami menyiapkan sebanyak 780 ton beras premium. Kemudian komoditas lain untuk gula pasir dan tepung terigu masing-masing 780 ton serta minyak goreng 780 ribu liter," kata Witono Selasa (16/12).

Kegiatan operasi pasar tersebut berlangsung selama dua kali. Yakni 18-24 Desember dan 29-31 Desember 2014.

BACA JUGA: Siagakan Empat Pesawat Tempur untuk Jaga Udara Natuna

Menurut dia, harga yang dipatok untuk operasi pasar jauh lebih rendah timbang harga pasaran. Antara lain untuk beras premium seharga Rp 8.600 per kg, gula pasir Rp 8.500 per kg, minyak goreng Rp 9.700 per liter dan terigu Rp 7.000 per kg.

"Besaran bantuan ongkos angkut tiap komoditas berbeda. Tertinggi minyak goreng yang per liter mencapai Rp 2.000. Sedangkan untuk beras premium Rp 250 per kg, gula pasir Rp 750 per kg dan terigu Rp 500 per kg," terang dia.

BACA JUGA: Isteri Minta Cerai, Gigolo Ini Akhirnya Insaf

Dalam pelaksanaannya, operasi pasar berlangsung di 78 titik di 38 kota/kabupaten. Tiap kota dan kabupaten terdapat dua titik, kecuali di Surabaya yang sebanyak empat titik antara lain di pasar Soponyono, pasar Wonokromo, pasar Pucang dan pasar Tambahrejo.

Sebelumnya, pada Oktober lalu Bulog juga sempat menggelar operasi pasar untuk menyikapi kenaikan harga BBM. Operasi pasar diadakan di 13 Sub Divre Bulog di Jatim, beberapa di antaranya Malang, Jember, Probolinggo, Banyuwangi, Bojonegoro, Surabaya Utara, Surabaya Selatan, Madiun, Ponorogo dan Kediri.

"Dalam operasi pasar yang kami gelar tersebut, selain empat komoditas utama, juga cabai mengingat harganya kian melambung. Tapi karena memang saat itu belum panen, maka volumenya terbatas. Kami hanya bisa menjual sebanyak 14 kg," terangnya.

Harga rata-rata komoditas yang ditetapkan dalam operasi pasar tersebut juga di bawah pasar. Seperti beras dipatok mulai Rp 7.900-9.800 per kg, gula pasir Rp 8.959 per kg, terigu Rp 7.300 per kg dan minyak goreng Rp 10.741 per liter.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Warno Harisasono mengatakan anggaran yang disiapkan untuk operasi pasar Natal dan Tahun Baru mencapai Rp 3,5 miliar. Dana tersebut diambil dari anggaran subsidi ongkos angkut tahun ini yang sebesar Rp 7 miliar, di mana Rp 2 miliar sudah terpakai untuk Lebaran.

"Kalau memang kurang, kami akan menambah anggaran untuk subsidi ongkos angkut pada momen akhir tahun nanti," terang dia. (res/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencairan DTT untuk Korban Bencana Tunggu Pengajuan Bupati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler