"Kami sudah melakukan survey lapangan dan kondisinya memang cukup memprihatinkan. Banyak sekali rumah masyarakat yang rusak akibat bencana alam tersebut," ujar Eko D Heripoerwanto, Asisten Deputi Perencanaan Perumahan Swadaya Kemenpera dalam keterangan persnya, Minggu (2/9).
Dijelaskannya, Kemenpera juga tengah menunggu hasil pendataan yang dilakukan Pemda setempat. Nantinya dari hasil pendataan tersebut akan diketahui jumlah rumah yang mengalami kerusakan kategori berat, sedang, maupun ringan.
Nantinya, Kemenpera akan memberikan bantuan uang yang jumlahnya sekitar Rp 6 juta untuk rumah dengan tingkat kerusakan sedang dam Rp 11 juta untuk rumah yang rusak berat. Selain itu, Kemenpera juga akan membantu pembangunan MCK komunal di daerah tersebut.
"Pemda diharapkan bisa membantu perbaikan rumah yang rusak ringan. Terutama saat proses pelaksanaan dan pengawasan pengerjaan di lapangan," ujarnya.
Berdasarkan hasil survey lapangan, tambah Eko Heri, korban gempa di daerah Lindu, Kabupaten Sigi banyak yang masih tinggal di tenda-tenda di luar rumah. Mereka kebanyakan trauma karena masih banyak gempa susulan yang sering terjadi.
Sedangkan di Parigi Moutong yang terkena bencana banjir bandang, sebagian besar rumah rusak dan hilang akibat air bah yang menerjang desa tersebut. "Untuk meringankan masyarakat dalam penyediaan material bahan bangunan, kami meminta Pemda memanfaatkan kayo gelondongan yang terbawa aliran air sungai untuk menjadi bahan baku rumah," tandasnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Dituding Ikut Perkeruh Kisruh Sampang
Redaktur : Tim Redaksi