SURABAYA - Fans basket tanah air akan kembali mendapat suguhan pertandingan kelas dunia. Dua mantan bintang NBA, liga basket paling bergengsi, bakal tampil di Speedy NBL Indonesia All-Star pada 29 Juni di DBL Arena Surabaya.
Dua mantan bintang NBA itu bukan nama sembarangan, Horace Grant dan Rafer Alston. Keduanya sama-sama punya reputasi hebat di NBA. Grant adalah trisula maut Chicago Bulls pada awal 1990-an bersama Michael Jordan dan Scottie Pippen. Sementara itu, Alston adalah salah seorang pemain dengan penampilan paling wow di NBA.
Grant adalah sosok yang sangat dikenal di Indonesia. Bersama Jordan dan Pippen, dia mengantarkan Bulls merebut tiga gelar juara NBA (1991"1993). Tidak hanya hebat di Bulls, dia juga mengantarkan Los Angeles Lakers merebut trofi Larry O"Brien pada 2001.
Sang Jenderal, julukan Grant, kian mudah dikenali karena penampilannya yang unik. Dia selalu mengenakan kacamata besar saat main. Bahkan, salah seorang kolumnis AS menobatkan kacamata itu sebagai kacamata paling terkenal di dunia olahraga.
Di Speedy NBL All-Star, Grant bakal memperkuat tim Red. Di antaranya, dia akan berkolaborasi dengan center NSH GMC Riau Max Yanto dan forward Pelita Jaya Energi-MP Jakarta Ponsianus Nyoman Indrawan. Tim merah bakal dibesut coach A.F. Rinaldo (Garuda Kukar Bandung) dan Aprijadi (Hangtuah Sumsel IM).
Inal "sapaan Rinaldo" menyatakan sangat excited bakal menjadi pelatih sosok sehebat Grant. Dia sudah menyiapkan sejumlah strategi khusus untuk pengalaman sekali seumur hidup itu.
"Kami akan jalankan pick and roll dan triangle offense. Dengan pengalamannya yang luar biasa, saya yakin kami bisa menampilkan game terbaik bersama Grant," jelas Inal.
Pelatih yang sukses membawa Garuda merebut tempat ketiga di NBL Indonesia itu mengatakan bahwa momen kehadiran Grant sangat langka. Para pemain NBL harus memanfaatkan sebaik-baiknya. "Mereka harus banyak bertanya dan belajar dari dia. Beruntung bisa bermain bersama dia," tegasnya.
Grant memang sosok yang istimewa. Tidak hanya karena dia punya empat cincin juara NBA. Lebih dari itu, dia juga punya mental juara yang sangat kuat. Ketika di Bulls, awalnya dia bukan apa-apa. Namun, ketika big man utama Bulls Charles Oakley dilepas ke New York Knicks, Grant langsung mampu mengisi peran yang ditinggalkan Oakley.
Semasa di Lakers pun Grant ikut membangun kejayaan tim dengan warna kebesaran kuning-ungu itu. Dia adalah sosok penting Lakers tiga kali juara beruntun.
Ketika di Orlando Magic, Grant juga tampil hebat. Dia membantu Shaquille O"Neal membawa tim tersebut melaju ke final NBA 1995.
Komink "sapaan Ponsianus Nyoman Indrawan" juga menyatakan tidak sabar untuk bermain bersama Grant. "Ini akan menjadi game yang menarik. Kami akan melakukan yang terbaik," ujarnya.
Center Satria Muda Britama Jakarta Rony Gunawan yang akan menjadi lawan Grant dari tim biru tidak kalah antusias. "Kami akan tetap bermain serius, tapi dengan lebih enjoy. Dia ini adalah rekan setim Jordan. Tidak bisa dianggap remeh meski sudah tidak muda lagi," katanya.
Forward CLS Knights Surabaya Rachmad Febri Utomo yang berada di tim merah menyatakan akan memberikan support penuh kepada Grant. "Senang dan bangga bisa bermain bareng Grant. Ini bukan sembarangan karena kami bermain bersama pemain terpilih NBL," tegasnya.
Rafer Alston yang membela tim Blue juga tidak kalah hebat. Pengalaman dan skill point guard yang pernah membela Milwaukee Bucks, Toronto Raptors, Miami Heat, Houston Rockets, Orlando Magic, dan New Jersey Nets tersebut tidak perlu diragukan lagi.
Kelebihan utama Alston adalah skill ball handling-nya yang memukau. Itu karena sebelum berkiprah di NBA, Alston yang berusia 36 tahun adalah raja arena streetball. Total selama 13 musim berkiprah di NBA, Alston bermain 671 game, mengemas rata-rata 10,1 poin per game dan 4,8 assist per game.
Point guard tim Red All-Star Kelly Purwanto (Pelita Jaya Energi-MP Jakarta) merupakan pemain yang menanti-nantikan kehadiran Alston. Kelly mengungkapkan sangat terpukau dengan skill dan style Alston. Apalagi, di laga All-Star nanti para pemain seperti diberi keleluasaan untuk pamer skill. Alston dengan julukan "Skip 2 My Lou" pasti bakal pamer kemampuan dalam melewati lawan-lawannya.
"Kita akan lihat show kemampuannya fast dribble. Dia benar-benar luar biasa dan semua orang akan kagum" katanya. (aga/c4/ang)
Dua mantan bintang NBA itu bukan nama sembarangan, Horace Grant dan Rafer Alston. Keduanya sama-sama punya reputasi hebat di NBA. Grant adalah trisula maut Chicago Bulls pada awal 1990-an bersama Michael Jordan dan Scottie Pippen. Sementara itu, Alston adalah salah seorang pemain dengan penampilan paling wow di NBA.
Grant adalah sosok yang sangat dikenal di Indonesia. Bersama Jordan dan Pippen, dia mengantarkan Bulls merebut tiga gelar juara NBA (1991"1993). Tidak hanya hebat di Bulls, dia juga mengantarkan Los Angeles Lakers merebut trofi Larry O"Brien pada 2001.
Sang Jenderal, julukan Grant, kian mudah dikenali karena penampilannya yang unik. Dia selalu mengenakan kacamata besar saat main. Bahkan, salah seorang kolumnis AS menobatkan kacamata itu sebagai kacamata paling terkenal di dunia olahraga.
Di Speedy NBL All-Star, Grant bakal memperkuat tim Red. Di antaranya, dia akan berkolaborasi dengan center NSH GMC Riau Max Yanto dan forward Pelita Jaya Energi-MP Jakarta Ponsianus Nyoman Indrawan. Tim merah bakal dibesut coach A.F. Rinaldo (Garuda Kukar Bandung) dan Aprijadi (Hangtuah Sumsel IM).
Inal "sapaan Rinaldo" menyatakan sangat excited bakal menjadi pelatih sosok sehebat Grant. Dia sudah menyiapkan sejumlah strategi khusus untuk pengalaman sekali seumur hidup itu.
"Kami akan jalankan pick and roll dan triangle offense. Dengan pengalamannya yang luar biasa, saya yakin kami bisa menampilkan game terbaik bersama Grant," jelas Inal.
Pelatih yang sukses membawa Garuda merebut tempat ketiga di NBL Indonesia itu mengatakan bahwa momen kehadiran Grant sangat langka. Para pemain NBL harus memanfaatkan sebaik-baiknya. "Mereka harus banyak bertanya dan belajar dari dia. Beruntung bisa bermain bersama dia," tegasnya.
Grant memang sosok yang istimewa. Tidak hanya karena dia punya empat cincin juara NBA. Lebih dari itu, dia juga punya mental juara yang sangat kuat. Ketika di Bulls, awalnya dia bukan apa-apa. Namun, ketika big man utama Bulls Charles Oakley dilepas ke New York Knicks, Grant langsung mampu mengisi peran yang ditinggalkan Oakley.
Semasa di Lakers pun Grant ikut membangun kejayaan tim dengan warna kebesaran kuning-ungu itu. Dia adalah sosok penting Lakers tiga kali juara beruntun.
Ketika di Orlando Magic, Grant juga tampil hebat. Dia membantu Shaquille O"Neal membawa tim tersebut melaju ke final NBA 1995.
Komink "sapaan Ponsianus Nyoman Indrawan" juga menyatakan tidak sabar untuk bermain bersama Grant. "Ini akan menjadi game yang menarik. Kami akan melakukan yang terbaik," ujarnya.
Center Satria Muda Britama Jakarta Rony Gunawan yang akan menjadi lawan Grant dari tim biru tidak kalah antusias. "Kami akan tetap bermain serius, tapi dengan lebih enjoy. Dia ini adalah rekan setim Jordan. Tidak bisa dianggap remeh meski sudah tidak muda lagi," katanya.
Forward CLS Knights Surabaya Rachmad Febri Utomo yang berada di tim merah menyatakan akan memberikan support penuh kepada Grant. "Senang dan bangga bisa bermain bareng Grant. Ini bukan sembarangan karena kami bermain bersama pemain terpilih NBL," tegasnya.
Rafer Alston yang membela tim Blue juga tidak kalah hebat. Pengalaman dan skill point guard yang pernah membela Milwaukee Bucks, Toronto Raptors, Miami Heat, Houston Rockets, Orlando Magic, dan New Jersey Nets tersebut tidak perlu diragukan lagi.
Kelebihan utama Alston adalah skill ball handling-nya yang memukau. Itu karena sebelum berkiprah di NBA, Alston yang berusia 36 tahun adalah raja arena streetball. Total selama 13 musim berkiprah di NBA, Alston bermain 671 game, mengemas rata-rata 10,1 poin per game dan 4,8 assist per game.
Point guard tim Red All-Star Kelly Purwanto (Pelita Jaya Energi-MP Jakarta) merupakan pemain yang menanti-nantikan kehadiran Alston. Kelly mengungkapkan sangat terpukau dengan skill dan style Alston. Apalagi, di laga All-Star nanti para pemain seperti diberi keleluasaan untuk pamer skill. Alston dengan julukan "Skip 2 My Lou" pasti bakal pamer kemampuan dalam melewati lawan-lawannya.
"Kita akan lihat show kemampuannya fast dribble. Dia benar-benar luar biasa dan semua orang akan kagum" katanya. (aga/c4/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iklim Brasil Jadi Keluhan
Redaktur : Tim Redaksi