Siapkan Kanal di Lahan Gambut untuk Tanaman Bernilai Jual

Senin, 05 Oktober 2015 – 22:55 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA  -  Pemerintah tengah mengembangkan pola manajemen pengairan atau kanalisasi di lahan gambut yang mudah terbakar. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, nantinya manajemen itu juga ditunjang dengan zonasi tanaman sehingga kebakaran yang terjadi bisa segera diantisipasi.

“Kanalisasi dan pengontrolan air di blok gambut tersebut dengan cara pemilihan tanaman yang cocok. Sehingga nantinya akan ada zonanisasi tenaman guna menghindarkan kebakaran hutan di kemudian hari,” katanya di Jakarta, Senin (5/10).

BACA JUGA: Ini Kata Istana soal Tawaran Asing Bantu Atasi Asap

Mantan sekretaris jenderal di Departemen Dalam Negeri itu juga mengatakan, pemerintah tengah mengembangkan tanaman bernilai jual tinggi untuk ditanam di lahan gambut. Misalnya, gaharu yang memiliki nilai jual  tinggi.

Nurbaya menjelaskan, gaharu ternyata bisa tumbuh di lahan gambut di wilayah Kalimantan Selatan. “Kita juga akan cari jenis-jenis tanaman lainnya yang bisa ditanam di lahan gambut tersebut,” imbuhnya.

BACA JUGA: Anak Buah Megawati Pengin TNI Semakin Disegani dan Dihormati

Terpisah, ahli irigasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Indra Setiawan mengatakan, pengairan di lahan gambut perlu perhatian khusus karena karakterinstiknya yang unik. Menurutnya, kemampuan lahan gambut dalam menyimpan air dan mengalirkannya sangat berbeda dibandingkan tanah mineral.

Indra menjelaskan, lahan gambut yang terbentuk dari bahan organik memiliki kemampuan menyimpan air sangat rendah. Akibatnya, air yang mengalir di lahan gambut bisa mengalir deras.

BACA JUGA: Cak Imin: Pasang Kamera CCTV di Tempat Rawan

"Air juga menjadi sulit diserap oleh akar tanaman. Jika lahan gambut mengalami kekeringan sedikit saja, otomatis tanaman akan sulit mengambil air itu,” tuturnya.

Indra menambahkan, padi merupakan salah satu tanaman yang cocok di lahan gambut. Namun, katanya, setiap lahan gambut memiliki kelembaban yang berbeda-beda.  

Karenanya Indra juga mengatakan bahwa menangani lahan gambut tidak bisa dengan cara-cara tradisional lagi. ”Cara-cara tradisional tidak bisa diterapkan di dalam menangani padi di lahan gambut ini. Harus dibarengi dengan teknologi,” tuturnya.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pada Pukul Inilah Aviastar Berhasil Ditemukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler