JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah menyiapkan kartu khusus untuk 15,5 juta warga yang akan mendapatkan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kartu ini disebut Kartu Perlindungan Sosial. Menurut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono kartu itu hampir serupa dengana kartu ATM yang memiliki chip dan dipakai dengan cara menggesek pada card reader.
"Semuanya dalam proses. Menjelang waktunya, tergantung dari hasil pembahasan RAPBN-P. Persiapan mengenai kartu, bukan hanya kartunya, tapi sistemnya yang ada beberapa uji coba sebelum akan dipakai," ujar Agung di Jakarta, Kamis, (23/4).
Kartu itu, tuturnya, akan dipergunakan untuk raskin terlebih dahulu. Namun ia berharap dapat digunakan untuk bantuan kompensasi lainnya dan tepat sasaran.
Dalam proses pembuatan kartu ini, Agung mengaku tidak tahu perusahaan percetakan dan anggaran yang dikeluarkan, karena bukan kementeriannya yang menangani secara langsung.
"Dengan kartu itu kan memang harus ada card reader ya. Harus digesek sendiri. memang berbeda dengan sistem kupon bisa dijual. Tapi kalau ini tidak bisa. Harus orang yang bersangkutan. kalau untuk BLSM di kantor pos. tapi kalau untuk raskin kan dibagi," papar Agung.
Kartu ini akan dikirim melalui kantor pos. Ia berharap kartu itu sudah dapat disiapkan untuk bulan Juni nanti. Rencana bantuan kompensasi akan diberikan selama lima bulan. (flo/jpnn)
"Semuanya dalam proses. Menjelang waktunya, tergantung dari hasil pembahasan RAPBN-P. Persiapan mengenai kartu, bukan hanya kartunya, tapi sistemnya yang ada beberapa uji coba sebelum akan dipakai," ujar Agung di Jakarta, Kamis, (23/4).
Kartu itu, tuturnya, akan dipergunakan untuk raskin terlebih dahulu. Namun ia berharap dapat digunakan untuk bantuan kompensasi lainnya dan tepat sasaran.
Dalam proses pembuatan kartu ini, Agung mengaku tidak tahu perusahaan percetakan dan anggaran yang dikeluarkan, karena bukan kementeriannya yang menangani secara langsung.
"Dengan kartu itu kan memang harus ada card reader ya. Harus digesek sendiri. memang berbeda dengan sistem kupon bisa dijual. Tapi kalau ini tidak bisa. Harus orang yang bersangkutan. kalau untuk BLSM di kantor pos. tapi kalau untuk raskin kan dibagi," papar Agung.
Kartu ini akan dikirim melalui kantor pos. Ia berharap kartu itu sudah dapat disiapkan untuk bulan Juni nanti. Rencana bantuan kompensasi akan diberikan selama lima bulan. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompensasi Kenaikan BBM Rp 30 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi