jpnn.com, MENTAWAI - Lebih dari seribu orang memadati Lapangan Jati, Tuajebat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, untuk mengikuti dan menyaksikan gelaran Festival Olahraga Anak Usia Dini Pulau Terluar dari Kementrian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora), Kamis (9/8/2018).
Sekitar 400 anak-anak yang didampingi 100 pembinanya tampak bersemangat dan gembira mengikuti berbagai permainan di langit yang cerah.
BACA JUGA: Kemenpora Beri Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Timnas U-16
Acara bertambah semarak karena hampir semua pejabat teras Kabupaten Kepulauan Mentawai hadir.
Apalagi Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet sempat berdialog dengan beberapa anak-anak sebelum membuka acara yang merupakan perwujudan pelaksanaan program pemberdayaan olahraga Kemenpora melalui gerakan Ayo Olahraga itu.
BACA JUGA: Ada Road Race di Sepeda Nusantara Manado
Dengan didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Mentawai Desti Seminora, Bupati membuka acara dengan menabuh Kateubak bersama Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kemenpora dr Bayu Rahadian SpKj.
“Ini merupakan sejarah bagi Mentawai karena baru pertama kali ini Mentawai mendapat sentuhan langsung dari pelaksanaan program Kemenpora. Kami bangga dan kami menitipkan ucapan terimakasih kepada Pak Imam Nahrawi, Menteri Pemuda Dan Olahraga melalui Bapak Asisten Deputi.
BACA JUGA: Komunitas Ontel Dominasi Sepeda Nusantara Cirebon
“Masyarakat Mentawai yang gemar olahraga dan 80 prosen generasi muda sudah siap untuk mengawal dan melaksanakan program Kemenpora baik untuk olahraga maupun kepemudaan,” kata Yudas.
Selama ini Mentawai baru menerima bantuan pembuatan dua lapangan sepakbola dari Kemenpora. Padahal pada 43 desa di Mentawai memiliki dua lapangan sepakbola.
“Kami sudah menyiapkan tanah 10 hektar untuk membangun lapangan olahraga. Tinggal perhatian dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Dia menyatakan, sangat tepat pelaksanaan Festival Olahraga Anak Usia Dini Pulau Terluar di Mentawai. Selain Mentawai merupakan daerah terluar bagian Barat Indonesia juga masyarakat di daerah ini memiliki fisik yang kuat yang terbentuk oleh alam. Jadi tinggal dibina dan dikembangkan lebih serius untuk menjadi atlet andalan Indonesia.
Keistimewaan lainnya dari Mentawai, ujar Bupati, daerah ini memiliki semangat nasionalisme tinggi mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meskipun terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan golongan, masyawarakat Mentawai merupakan nasionalis tulen.
“Karena itu bila pemerintah Pusat melalui Kemenpora ingin membantu jangan menggarami air laut. Biarlah kami yang tawar ini sebagai daerah terluar, tertinggal dan terisolir mendapat garam. Namun kami tidak pernah menyerah dengan kondisi 3 T itu. Kami tetap bersemangat,” tuturnya.
Dalam bagian lain, dr Bayu Rahadian SpKj dalam sambutannya mengatakan, Festival Olahraga Anak Usia Dini Pulau Terluar yang bertujuan untuk menggerakkan gemar olahraga sejak usia dunia juga sesuai dengan program Nawacita pemerintah.
“Yaitu membangun daerah terluar. Mentawai merupakan salah satu daerah terluar Indonesia. Saya bangga dengan semangat Mentawai dalam menggelar acara ini,” kata Bayu.
Dia menambahkan, fesitival ini juga untuk membuat anak-anak percaya diri dan unggul. Seperti yang dicanangkan Menko PMK Puan Maharani membentuk anak empati, berani, unggul dan sehat (Genius).
“Dari festival ini diharapkan akan tumbuh anak-anak menjadi atlet andalan dari Mentawai. Diharapkan kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini karena Kemenpora masih memiliki program lainnya untuk olahraga dan kepemudaan,” ujarnya.
Meskipun panas makin terik, anak-anak dengan antusias mengikuti berbagai permainan tradisional dan mofifikasi yang digelar. Ada panahan, panca dolanan, sepakbola, dan permainan untuk gerak motorik.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kagum, Turis Inggris dan AS Pun Turut Nggowes di Luwu Timur
Redaktur & Reporter : Budi