JAKARTA - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz optimistis mampu membangun rumah murah seharga Rp 25 juta. Dia bakal mendirikannya di kawasan Jabodetabek, khususnya Bekasi dan Depok. Meski terhitung mustahil mengingat harga tanah di sana sudah mencapai Rp 1 juta per meter per segi, toh Djan tetap yakin dapat terealisasi.
"Tenang saja, kami sudah membuktikannya, kami mampu bangun rumah contoh di parkiran kantor Kemenpera, cuma habis Rp 18 juta," katanya di Jakarta, Jumat (2/3).
Dia menjelaskan, pihaknya sudah membangun rumah contoh (rumah murah) tipe 36 lengkap dengan jendela, pintu, lantai keramik, dan bahan dari tembok bata. Menurut Djan, dengan harga Rp 18 juta pengembang dan bank sudah mendapatkan keuntungan.
"Bank mendapat bunga dari cicilan, yang kredit harganya Rp 25 juta, kalau tunai Rp 18 juta," katanya. Dia siap membangun di Jabodetabek, khususnya Bekasi dan Depok.
Di Depok atau Bekasi, lanjutnya, harga tanah per meter per seginya hanya Rp 100 ribu--200 ribu. Untuk rumah tipe 36, butuh tanah dengan luasan 60-100 meter per segi. "Jadi, baru Rp 20 juta, ditambah ongkos konstruksi Rp 25 juta, baru Rp 40 juta," ujarnya.
Sementara untuk tanahnya dari pemda sehingga dapat mencapai rumah murah Rp 25 juta. Untuk rumah dengan pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Faridz mengaku lebih mungkin lagi untuk dibangun.
"Karena berdasarkan perhitungan saya, dari tanah dan ongkos konstruksi hanya Rp 40 juta padahal aturannya FLPP untuk rumah maksimal harga Rp 70 juta, bisalah itu (dibangun)," katanya optimis.
Meski para pengembang, pengamat konstruksi, dan pihak lain memprediksi mustahil dibangun, Faridz tetap optimistis bisa terbangun 200 ribu unit tahun ini. (vit/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampanye Kedaulatan Pangan Harus Digenjot
Redaktur : Tim Redaksi