SURABAYA - Ramadan membawa dampak pada meningkatnya aktivitas di beberapa tempat. Polrestabes Surabaya meluncurkan Tim Tangkal Anarkis Kejahatan, Bahaya, Kriminal (Takbir). Tim itu bertugas mengantisipasi dan menekan angka kerawanan yang cukup tinggi.
Tim yang terdiri atas 30 orang itu disiagakan hingga Operasi Ketupat 2013 selesai. Beberapa ruas menjadi titik sasaran pengamanan. Polrestabes Surabaya pun mulai menerjunkan tim tersebut untuk memperketat penjagaan. Di antaranya, bank-bank di Surabaya, kawasan rawan kejahatan, dan permukiman warga.
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Polisi bersenjata lengkap itu bertujuan untuk mewujudkan suasana yang kondusif.
Kasatsabhara Polrestabes Surabaya AKBP Iwan Setiawan menjelaskan, sistem keamanan tersebut juga dipersiapkan anggota lalu lintas. Tim Takbir dibekali keahlian dalam melaksanakan tugas.
""Salah satunya menembak jitu (sniper),"" katanya.
Mereka siaga bertindak cepat. Jika terjadi tindak kejahatan, polisi bisa mengambil tindakan meski sambil mengendarai sepeda motor.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Sabilul Alif menambahkan, Tim Takbir bekerja untuk mengantisipasi kejahatan di jalan raya. Pergerakannya secara motoris, cepat tanggap, dan reaktif. Dengan demikian, tindak kriminalitas bisa diantisipasi sejak awal. ""Hal itu akan memberi efek deterrent kepada pelaku kejahatan,"" tegas Sabilul.
Sementara, operasi cipta kondisi juga semakin diintensifkan jajaran Polda Jatim. Sejumlah objek vital, terutama pusat-pusat perbelanjaan menjadi pantauan utama aparat.
Operasi tersebut dilakukan sebagai antisipasi dini dalam mencegah terjadinya aksi teror menjelang Lebaran. Sejumlah pusat perbelanjaan disisir aparat di Surabaya.
Salah satunya di kompleks Darmo Trade Center (DTC). Sedikitnya dua peleton Ditsabhara dan Satbrimob Polda Jatim melakukan penyisiran di kompleks perbelanjaan itu. Sasaran utamanya dilakukan toko-toko emas. Selain petugas dengan senjata laras panjang, satuan anjing pelacak (K-9) juga dilibatkan untuk mengendus bahaya teror.
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono menyampaikan, pihaknya bakal semakin gencar melakukan operasi menjelang lebaran. Tindakan itu dilakukan agar situasi di Jatim berjalan aman selama Ramadan. Kebijakan tersebut, ujarnya, juga sudah disosialisasikan ke seluruh polres jajaran. (riq/mar/c6/diq)
Tim yang terdiri atas 30 orang itu disiagakan hingga Operasi Ketupat 2013 selesai. Beberapa ruas menjadi titik sasaran pengamanan. Polrestabes Surabaya pun mulai menerjunkan tim tersebut untuk memperketat penjagaan. Di antaranya, bank-bank di Surabaya, kawasan rawan kejahatan, dan permukiman warga.
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Polisi bersenjata lengkap itu bertujuan untuk mewujudkan suasana yang kondusif.
Kasatsabhara Polrestabes Surabaya AKBP Iwan Setiawan menjelaskan, sistem keamanan tersebut juga dipersiapkan anggota lalu lintas. Tim Takbir dibekali keahlian dalam melaksanakan tugas.
""Salah satunya menembak jitu (sniper),"" katanya.
Mereka siaga bertindak cepat. Jika terjadi tindak kejahatan, polisi bisa mengambil tindakan meski sambil mengendarai sepeda motor.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Sabilul Alif menambahkan, Tim Takbir bekerja untuk mengantisipasi kejahatan di jalan raya. Pergerakannya secara motoris, cepat tanggap, dan reaktif. Dengan demikian, tindak kriminalitas bisa diantisipasi sejak awal. ""Hal itu akan memberi efek deterrent kepada pelaku kejahatan,"" tegas Sabilul.
Sementara, operasi cipta kondisi juga semakin diintensifkan jajaran Polda Jatim. Sejumlah objek vital, terutama pusat-pusat perbelanjaan menjadi pantauan utama aparat.
Operasi tersebut dilakukan sebagai antisipasi dini dalam mencegah terjadinya aksi teror menjelang Lebaran. Sejumlah pusat perbelanjaan disisir aparat di Surabaya.
Salah satunya di kompleks Darmo Trade Center (DTC). Sedikitnya dua peleton Ditsabhara dan Satbrimob Polda Jatim melakukan penyisiran di kompleks perbelanjaan itu. Sasaran utamanya dilakukan toko-toko emas. Selain petugas dengan senjata laras panjang, satuan anjing pelacak (K-9) juga dilibatkan untuk mengendus bahaya teror.
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono menyampaikan, pihaknya bakal semakin gencar melakukan operasi menjelang lebaran. Tindakan itu dilakukan agar situasi di Jatim berjalan aman selama Ramadan. Kebijakan tersebut, ujarnya, juga sudah disosialisasikan ke seluruh polres jajaran. (riq/mar/c6/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seribu Napi Dijaga 13 Sipir
Redaktur : Tim Redaksi