Siapkan Subsidi Biodiesel untuk Kurangi Ketergantungan pada BBM Fosil

Senin, 22 Juni 2015 – 20:20 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP Sawit) berencana memberikan subsidi untuk harga jual biodiesel jenis B10 dan B15. Tujuan pemberian subsidi itu adalah menggenjot pemanfaatan biodiesel di dalam negeri.

Menurut Direktur Utama BPDP Sawit, Bayu Krisnamurthi, pemberian subsidi untuk biodiesel itu akan dilajukan pada tahun 2015 dan 2016. Penerima subsidinya adalah konsumen seperti halnya subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) fosil.

BACA JUGA: Jasa Raharja Angkut 30 Ribu Pemudik

“Mekanisme pemberian subsidi terebut akan sama dengan pemberikan subsidi kepada BBM fosil, yaitu kepada konsumen bukan kepada produsen.  Kita akan berikan subsidi kepada harga jual B10-B15 kepada konsumen sehingga konsumsi didalam negeri bisa meningkat,” katanya dalam rilis ke media, Senin (22/6).

Bayu menambahkan, upaya menggenjot pemanfaatan biodiesel itu sekaligus untuk mengurangi ketergantungan pada BBM fosil. Karenanya, upaya meningkatkan  pemanfaatan biodiesel tidak hanya dilakukan melalui subsidi.

BACA JUGA: DPR Desak Pemerintah Copot Direksi BUMN yang Merugi

Bayu yang pernah dipercaya sebagai wakil menteri pertanian di era Kabinet Indonesia bersatu (KIB) II itu menambahkan, nantinya setiap pengisian bahan bakar umum (SPBU) harus menjual biodiesel. “Kita akan wajibkan semua SPBU menjual biodiesel B10-B15,” katanya.

BACA JUGA: Empat Solusi dari Mendag Atasi Masalah Dwelling Time

Sedangkan Ketua Dewan Pengawas BPDP Sawit Rusman Heriawan mengataan, pemanfaatan biodiesel akan membawa banyak keuntungan bagi Indonesia. Selain biodiesel tidak hanya mengurangi ketergantungan pada BBM fosil, kata Rusman, harganya juga tak berfluktuasi seperti harga minyak dunia.

Yang tak kalah penting, sambung Rusman, pemanfaatan biodiesel itu juga demi membangun kehatanan energi. Karenanya, pemerintah dan BPDP Sawit akan terus mendorong pengembangan bio energy maupun pemanfaatannya. 

“Kita harus berpikir dalam jangka panjang yaitu menciptakan ketahanan energi. Bayangkan jika harga minyak dunia mengalami kenaikan kembali hingga ke level 100 dolar per barel bagaimana nasib kita?” ulasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Paksa Minarak Lapindo Bayar Bunga Dana Talangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler