JAKARTA - Puluhan warga Waduk Pluit mendatangi kantor Komnas HAM di Jalan Latuharary, Jakarta Pusat. Kelompok yang menamakan diri keluarga besar Muara Baru itu hendak memprotes pernyataan-pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T.Purnama yang dinilai telah menghina mereka.
Sebelumnya, Ahok sempat menyebut warga di Waduk pluit yang menolak direlokasi sebagai orang miskin yang tidak tahu diri. Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengatakan pendudukan tanah negara secara sepihak adalah metode kaum komunis.
"Kami tidak terima dibilang perampok, kami tidak terima dibilang miskin, tidak tahu diri. Arogansi Ahok cermin figur yang memiliki jiwa ganda, ingin atasi banjir tapi menenggelamkan masyarakat Muara Baru," ujar Midun, salah seorang perwakilan warga Muara Baru dalam aksi unjuk rasa di kantor Komnas HAM, Kamis (16/5).
Warga juga memprotes dikerahkannya aparat Brimob untuk menjaga area Waduk Pluit. Pengerahan aparat tersebut dinilai berlebihan dan arogan. "Pemprov kerahkan Brimob lengkap, mereka seolah seperti teroris," sambung Midun dalam orasinya.
Sebagai simbol protes, Midun dan kelompoknya membuat sebuah tiket pesawat dari stereofoam untuk Ahok. Pada tiket tersebut tertulis nama maskapai penerbangan "Comel Airlines" untuk kelas "ekonomi kerakyatan" dengan rute dari Jakarta menuju Belitung.
"Warga sudah patungan beli tiket buat Ahok pulang ke Bangka Belitung karena warga sudah tidak mau dia ada di Jakarta. Karena sudah katain warga dan menyebut Komnas HAM tidak mengerti keadilan," tegas Midun.
Replika tiket untuk Ahok lantas diserahkan oleh perwakilan warga kepada Komnas HAM. Mereka berharap Komnas HAM dapat menyerahkan tiket tersebut ke Jokowi-Ahok.
Aksi warga ini bertepatan dengan rencana kedatangan Gubernur DKI Jaarta Joko Widodo ke kantor Komnas HAM. Namun, hingga berita ini diturunkan Jokowi belum juga datang. (dil/jpnn)
Sebelumnya, Ahok sempat menyebut warga di Waduk pluit yang menolak direlokasi sebagai orang miskin yang tidak tahu diri. Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengatakan pendudukan tanah negara secara sepihak adalah metode kaum komunis.
"Kami tidak terima dibilang perampok, kami tidak terima dibilang miskin, tidak tahu diri. Arogansi Ahok cermin figur yang memiliki jiwa ganda, ingin atasi banjir tapi menenggelamkan masyarakat Muara Baru," ujar Midun, salah seorang perwakilan warga Muara Baru dalam aksi unjuk rasa di kantor Komnas HAM, Kamis (16/5).
Warga juga memprotes dikerahkannya aparat Brimob untuk menjaga area Waduk Pluit. Pengerahan aparat tersebut dinilai berlebihan dan arogan. "Pemprov kerahkan Brimob lengkap, mereka seolah seperti teroris," sambung Midun dalam orasinya.
Sebagai simbol protes, Midun dan kelompoknya membuat sebuah tiket pesawat dari stereofoam untuk Ahok. Pada tiket tersebut tertulis nama maskapai penerbangan "Comel Airlines" untuk kelas "ekonomi kerakyatan" dengan rute dari Jakarta menuju Belitung.
"Warga sudah patungan beli tiket buat Ahok pulang ke Bangka Belitung karena warga sudah tidak mau dia ada di Jakarta. Karena sudah katain warga dan menyebut Komnas HAM tidak mengerti keadilan," tegas Midun.
Replika tiket untuk Ahok lantas diserahkan oleh perwakilan warga kepada Komnas HAM. Mereka berharap Komnas HAM dapat menyerahkan tiket tersebut ke Jokowi-Ahok.
Aksi warga ini bertepatan dengan rencana kedatangan Gubernur DKI Jaarta Joko Widodo ke kantor Komnas HAM. Namun, hingga berita ini diturunkan Jokowi belum juga datang. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lokasi Rawan Geng Motor di Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi