Siapkan Transformasi Digital untuk UMKM, Bambang Brodjonegorono Resmi Jadi Komut Bukalapak

Minggu, 02 Mei 2021 – 09:00 WIB
Eks Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegorono resmi diangkat sebagai Komisaris Utama perusahaan teknologi perdagangan daring, Bukalapak. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Eks Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegorono resmi diangkat sebagai Komisaris Utama perusahaan teknologi perdagangan daring, Bukalapak.

Bambang Brodjonegoro diangkat melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari perusahaan tersebut.

BACA JUGA: Perkuat 13,5 UMKM, BRI Ventures Masuk Bukalapak

"Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi," kata Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Minggu (2/5).

Bambang menyebutkan aspek inovasi dan teknologi merupakan hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM bisa berkembang.

BACA JUGA: Makin Mudah! Sekarang AgenBRIlink Layani Transaksi Dinomarket, Bukalapak, dan Traveloka

"Diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM," ujar dia.

Selain itu, hasil RUPS Bukalapak juga mengumumkan pengangkatan Yenny Wahid sebagai komisaris dari perusahaan tersebut.

"Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan digital," kata Yenny Wahid.

Dia berharap dapat membentuk sinergi bersama Bukalapak yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin dalam paparannya menyatakan pada 2020 Bukalapak mencatat peningkatan 4 juta Pelapak dan MitraBukalapak.

"Kini Bukalapak memiliki lebih dari 6.5 juta Pelapak, 7 juta MitraBukalapak," beber dia.

Dia juga membeberkan Bukalapak memiliki sekitar 100 juta pengguna yang 70 persen didominasi oleh pengguna di luar kota besar.

Rachmat menyebutkan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota-kota besar tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur.

"Bukalapak terus melakukan pengembangan fitur dan layanan baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), untuk menjawab kebutuhan di tengah masyarakat terlebih di situasi pandemi sekarang," papar Rachmat. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler