Siasat Israel Gunakan Babi Hutan untuk Singkirkan Warga Palestina

Jumat, 18 November 2022 – 14:51 WIB
Babi hutan berkeliaran di jalanan Haifa, Israel, pada 16 April 2020 saat pemberlakuan lockdown karena pandemi Covid-19. Foto: Reuters/Ronen Zulun

jpnn.com, JERUSALEM - Siasat Israel memperluas wilayah pendudukannya atas Palestina tidak hanya dengan mengerahkan tentaranya.

Menurut aktivis pro-Palestina, Israel juga menggunakan babi hutan alias celeng sebagai cara memperkuat cengkeramannya atas wilayah negara Arab yang memproklamasikan kemerdekaannya pada 15 November 1988 itu.

BACA JUGA: Netanyahu Kembali Berkuasa, Israel Bakal Jadi Tuan Tanah Palestina

Laporan The Institute for Middle East Understanding (IMEU) baru-baru ini mengungkapkan pemukim Israel kedapatan melepaskan celeng ke wilayah pertanian milik lahan warga Palestina.

Penggunaan celeng itu sebagai bentuk pelecehan. "Para pemukim ilegal menggunakan celeng untuk menekan dan mengintimidasi warga Palestina," bunyi laporan IMEU tersebut.

BACA JUGA: PM Palestina Sebut Indonesia Bukan Pihak Netral dalam Konflik dengan Israel

Pelepasan babi hutan itu dimaksudkan untuk mengusir warga Palestina sehingga tanah mereka kosong dan bisa dipakai untuk memperluas kawasan permukiman bagi warga Israel.

Menurut IMEU, warga Palestina tidak memiliki cara mempertahankan diri dari babi hutan karena tidak memiliki akses atas senjata.

BACA JUGA: Sejarawan Sebut Sulaiman Bukan Raja Israel, tetapi Firaun Mesir

Pemerintah Israel juga memiliki aturan tentang larangan berburu dan mengganggu babi hutan di cagar alam.

Memang warga Palestina berupaya melindungi lingkungan dan tanamannya dari celeng dengan membuat pagar. Namun, pagar tidak efektif menangkal binatang pemakan segala itu.

"Meskipun Israel tidak memiliki hak mengontrol tepi Barat, itu (regulasi buatan Israel) mengubah sebagian besar tanah warga Palestina menjadi cagar alam, sehingga mengendalikan pupulasii babi hutan merupakan sebuah kejahatan," tulis laporan itu.

Peneliti cum penulis Rawan Samamreh dalam tulisannya di Mondoweiss -kanal berita khusus isu Palestina, Israel, dan Amerika Serikat (AS)- menyebut praktik lingkungan Negeri Yahudi itu memungkinkan perkembangbiakan babi hutan.

Menurut Samamreh, Israel juga melarang warga Palestina memerangi babi hutan yang merusak tanaman, bahkan menyerang manusia.

"Menggunakan babi hutan adalah bagian dari kewajiban Zionis menjajah alam," ujar Samamreh.

Penulis asal Palestina itu itu juga menyebut organisasi Jewish National Fund (JNF) menggunakan pinus untuk memperluas tanah pendudukan. Pohon bergetah itu menyerap banyak air sehingga vegetasi di wilayah Palestina mati.

Tiadanya tumbuhan di wilayah Palestina membuat warga tidak bisa menggembalakan ternaknya. "Hal sama juga berlaku pada penggunaan babi hutan untuk senjata di perdesaan wilayah Tepi Barat," tutur Samamreh.

Oleh karena itu Samamreh menyebut warga Palestina tidak hanya berjuang melawan pendudukan.

"Perjuangan warga Palestina melawan babi hutan menjadi bagian dari perjuangan melawan pendudukan-kolonialisme," tulisan Samamreh.

Sebenarnya tuduhan soal Israel menggunakan babi hutan untuk memperluas wilayah pendudukannya bukanlah tudingan anyar.

Pada 2014, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengungkapkan warganya menjadi sasaran babi liar yang dilepaskan Israel.

Syahdan pada 2009, pemantau kolonisasi Israel di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza menyebut celeng yang dilepaskan berpotensi membawa flu babi.

Namun, Israel mengeklaim juga punya masalah sendiri dengan celeng. Hal itu berkaitan dengan populasi babi liar yang melonjak di Haifa.

Sebuah penelitian mencatat hampir setengah penduduk Haifa bersedia membayar pajak lebih tinggi demi membiayai upaya memerangi hewan liar yang menginvasi perkotaan itu.

Bebagai televisi Israel pernah menyiarkan rekaman tentang celeng memasuki rumah seorang perempuan di Haifa.

Saat Israel memberlakukan penguncian diri atau lockdown karena Covid-19 pada 2020, banyak babi liar berkeliaran di jalanan. Mei lalu, seorang remaja dan anjingnya diserang celeng.(JPost/JPNN.com)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Israel   Palestina   Babi Hutan   Celeng  

Terpopuler