Sidak di Bali, Dirut Pertamina Tak Segan Menindak Tegas Pangkalan LPG Nakal

Minggu, 30 Juli 2023 – 19:09 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan sidak ke SPPBE di Pendungan Denpasar pada Minggu (30/7) sore untuk memonitor pasokan LPG subsidi 3 kg di wilayah Bali. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, DENPASAR - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melanjutkan pemantauan pasokan dan distribusi LPG di wilayah Bali dengan inspeksi mendadak (sidak) ke SPPBE di Pendungan, Denpasar, Minggu (30/7) sore.

Nicke mengungkapkan ada kejadian yang menarik saat sidak kali ini.

BACA JUGA: Blusukan Pantau Ketersediaan LPG 3 Kg di Bali, Dirut Pertamina Sampaikan Hal Ini

"Saat kami ke pengecer disampaikan stoknya kosong, padahal jaraknya hanya 30 meter dari pangkalan resmi. Jadi ternyata selama ini bukan dari pangkalan mendapatkan stoknya, tetapi ada kendaraan yang drop, ini tidak sesuai dengan aturan yang ada. Ini yang harus sama-sama kita awasi," ungkap Nicke.

Nicke pun meminta kepada masyarakat jika mengetahui ada penyimpangan bisa segera dilaporkan ke 135.

BACA JUGA: Pantau Penyaluran LPG dari PIEDCC, Dirut Pertamina: Atasi Masalah di Lapangan

Pada sidak ini, Nicke menyampaikan akan menindak tegas bagi agen atau pangkalan yang menjual LPG subsidi 3 Kg tidak sesuai dengan aturan.

Nicke mengatakan stok LPG subsidi 3 Kg di Bali terpenuhi dengan baik dari SPPBE ke agen hingga ke pangkalan.

Karena itu, lanjut dia, yang perlu diawasi sekarang adalah distribusinya hingga ke masyarakat untuk menghindari kelangkaan.

Lebih lanjut Nicke menjelaskan proses penjualan yang sesuai dengan alur distribusi LPG subsidi 3 Kg akan menjaga harga jual sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah daerah.

“Secara sistem seharusnya pengecer mengambil dari pangkalan. Harganya juga sudah jelas, ada peraturannya di tiap-tiap daerah sudah ada. Untuk di Bali ini harganya Rp 18 ribu. Itulah yang harus diikuti agar ada jaminan suplai, agar ada jaminan harga sesuai aturan,” terang Nicke.

Nicke menekankan bahwa jika ada agen dan pangkalan yang menjual LPG subsidi 3 Kg di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah, Pertamina tidak segan untuk menindaknya.

“Kami akan kurangi atau kita setop stoknya. Kami juga membutuhkan bantuan kontrol dari masyarakat agar kita bisa mengatur betul LPG Subsidi yang menggunakan anggaran negara ini bisa dinikmati oleh masyarakat yang berhak,” ungkap Nicke.

Nicke juga meminta bantuan seluruh masyarakat untuk bersama-sama memahami bahwa LPG subsidi 3 Kg peruntukannya adalah untuk masyarakat kurang mampu.

Dia juga mendorong masyarakat untuk segera melakukan registrasi menggunakan KTP untuk membantu pengawasan alokasi untuk memastikan penjualan tidak melebihi kuota, dan prioritas bagi masyarakat yang berhak.

“Registrasi di Bali ini sudah 94 persen, termasuk yang tertinggi. Kami harapkan dengan registrasi ini akan memudahkan bagi masyarakat untuk membeli juga membantu Pertamina mempertanggungjawabkan LPG subsidi ini siapa yang menikmati,” pungkas Nicke.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler