jpnn.com, SEMARANG - Pemprov Jateng mengawasi ketat pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jawa Tengah. Hal itu juga dilakukan sendiri oleh Gubernur Ganjar Pranowo.
Gubernur yang gemar bersepeda itu kembali melakukan sidak di dua sekolah di antaranya MTs Negeri 1 dan MAN 1 Kota Semarang, Selasa (6/4). Itu dilakukannya di sela gowes pagi tadi.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Saldo di Rekening Anda Hilang? Jokowi Langsung Keluarkan Perintah Khusus
Saat sidak di MTs Negeri 1 Kota Semarang, Ganjar langsung diadang petugas sekolah yang mengukur suhu tubuhnya terlebih dahulu.
“Ini siswanya ada berapa pak? total berapa kelas yang dibuka? prokesnya bagaimana?,” tanya Ganjar pada Asroni, Kepsek MTs N 1 Kota Semarang.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Saya Sedih Juga...
Asroni menjawab sekolahnya menerapkan dua jalur masuk dan keluar dari sekolah.
“Ini ada 8 rombel bapak, satu kelas diisi 15 siswa. Biasanya 30. Kami wajibkan untuk masuk dan keluar satu per satu,” jawab Asroni.
BACA JUGA: Pak Ganjar Minta Menkes Prioritaskan Vaksin untuk Guru
Asroni menjelaskan para siswa diberikan pemahaman untuk menaati protokol kesehatan seperti wajib memakai masker di lingkungan sekolah dan tidak boleh bergerombol.
Selain itu, para siswa juga harus diantar jemput oleh keluarga dan lapor ke pihak sekolah setibanya di rumah. Laporan dibuktikan dengan mengirimkan selfie (swafoto).
“ Selfie-nya itu setelah sampai di rumah, mereka juga sudah harus mandi dan ganti baju. Jadi selfie itu nanti jadi bukti kalau siswa benar-benar sudah sampai rumah tidak mampir,” kata Asroni.
Mendengar itu, Ganjar terkesima. Dia pun langsung masuk ke ruang kelas 8A yang saat itu sudah terdapat sejumlah siswa.
Ganjar menanyakan pendapat para siswa tentang PTM ini dan semuanya kompak menjawab senang bisa bersekolah kembali.
“Sekarang coba Pak Gubernur tanya, bagaimana prokesnya? Kamu datang ke sekolah terus gimana coba jelasin ke Pak Ganjar,” tanya Ganjar pada salah satu siswa.
“Di sekolah harus cek suhu dulu, terus enggak boleh deket-deket. Harus rajin pakai hand sanitizer,” tutur salah satu siswa.
Ganjar lalu bertanya, apa saja protokol yang harus mereka lakukan ketika pulang sekolah. Sayangnya, beberapa siswa yang berani menjawab masih lupa dengan salah satu kebijakan yakni mengirimkan selfie untuk laporan.
“Ada yang belum, ayo coba apa? Itu sudah dikasih clue (petunjuk) sama gurunya,” tanya Ganjar.
Meski sudah diberi petunjuk oleh beberapa guru, siswa ternyata tidak mengingat. Hal ini pun jadi catatan Ganjar kepada para guru.
Menurutnya, perlu ditegaskan kembali soal aturan-aturan selama PTM di masa pandemi.
“Bapak Ibu tolong, ini siswanya diberi pemahaman lagi. Karena ternyata mereka lupa kalau harus selfie saat tiba di rumah. Idenya sudah bagus, jadi guru memastikan betul anak sampai di rumah, saya minta diimbau lagi ya,” ungkap Ganjar kepada Asroni dan sejumlah guru lainnya.
Ganjar menegaskan pada para guru, agar tidak lengah dalam pengawasan terhadap para siswa.
Ganjar juga mengingatkan agar guru-gurunya tidak bergerombol baik di luar maupun saat di dalam ruangan.
“Nanti diingatkan lagi ke orang tua, terutama seragam anaknya juga supaya langsung dicuci. Pastikan betul uji coba ini berjalan dengan baik supaya kita menjelang Juli nanti bisa berjalan dengan aman,” ucap Ganjar. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia