“Ini demi menjamin rasa aman di masyarakat sehingga masyarakat bisa membeli berbagai produk pangan asal hewan dengan lebih aman,” ujar Abdul Manaf.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakeswan Kalbar, Supriyono yang ikut dalam sidak mengatakan, kegiatan ini merupakan satu bentuk pengawasan peredaran produk pangan asal hewan. Sidak biasanya juga dilakukan di hari raya lain seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Menurut Supriyono, menjelang hari raya biasanya ada kenaikan permintaan akan daging hewan. Dalam sidak kali ini petugas melakukan pengecekan di beberapa pasar, seperti pasar Flamboyan, Dahlia, Jeruju, Mawar, Puring, Kemuning, dan sejumlah supermarket.
“Yang kami cek itu antaralain stok daging, apakah mencukupi atau tidak untuk Natal ini. Selain itu, kami juga mengecek mengenai keberadaan daging oplosan. Selama ini kan banyak isu adanya daging oplosan,” ujarnya.
Para petugas mengumpulkan sejumlah sampel dari setiap pasar yang disidak. Sampel ini akan dikirim ke Bogor untuk mengecek mengenai asal usul daging yang digunakan dalam produk itu. Sejumlah produk yang berbahan daging hewan diambil untuk dijadikan sampel. Terutama produk makanan yang merupakan buatan lokal. Sidak ini juga dimaksudkan untuk mengecek apakah ada daging illegal yang beredar di pasar-pasar di Pontianak.
“Selama ini banyak isu adanya daging illegal yang beredar di Pontianak. Dengan sidak ini kita coba mengeceknya. Kita ingin pastikan bahwa daging dan produk pangan asal hewan aman dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.
Dalam sidak kali ini tidak ditemukan daging yang tidak layak konsumsi. Dalam beberapa hari ini, petugas masih akan terus melakukan sidak ke sejumlah tempat. Petugas juga akan mengawasi pemotongan hewan di Pontianak.
“Menjelang Natal ini kita prediksi pemotongan hewan akan meningkat. Kami sudah menempatkan petugas untuk mengontrol setiap tempat pemotongan hewan,” katanya. (her)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan BBM Natal-Tahun Baru Dijamin Aman
Redaktur : Tim Redaksi