jpnn.com, JAKARTA - Kemenag akan menggelar sidang isbat pada Sabtu (11/8) untuk penentuan awal Dzulhijjah, yang menjadi patokan jatuhnya hari raya Idul Adha.
Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Muhammadiyah Amin menuturkan, secara teknis pelaksanaannya sama dengan sidang Isbat awal puasa maupun Idul Fitri. Kemenag bakal menyebar tim rukyat yang bertugas memantau hilal di sejumlah titik.
BACA JUGA: Ketum MUI: Hentikan Kalau Masih Ada Kesalahpahaman
Amin mengatakan ketika 1 Dzulhijjah sudah bisa ditetapkan, otomatis Idul Adha juga bisa langsung diketahui. Sebab Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender hijriyah.
Terkati dengan potensi Idul Adha berjalan serentak, Amin menjawab diplomatis. ’’Insya Allah serempak,’’ katanya.
BACA JUGA: Sidang Isbat Belum Digelar, Sudah Ada yang Berlebaran
Dalam momentum Idul Adha atau sering disebut lebaran haji, Amin mengingatkan ada tuntunan ibadah menyembelih hewan kurban. Dia mengatakan Allah menjanjikan pahala berlipat bagi orang yang mengambalkan ibadah menyembelih hewan kurban itu.
’’Sebaliknya ancaman abgi orang yang mampu, tetapi tidak menunaikannya,’’ jelasnya.
BACA JUGA: 14 Juni, Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1439 H
Sementara itu Muhammadiyah sudah jauh-jauh hari menetapkan 1 Dzulhijjah maupun Idul Fitri. Dalam Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang dikeluarkan 9 Maret lalu ditetapkan bahwa Idul Adha (10 Dzulhijjah) jatuh pada Rabu 22 Agustus.
Pasalnya pada 11 Agustus posisi hilal masih belum wujud, sehingga 1 Dzulhijjah ditetapkan pada 13 Agustus. (wan/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Sidang Isbat: Awal Puasa Ramadan 1439 H Kamis
Redaktur : Tim Redaksi