Pengadilan mengungkap seorang pengusaha di Gold Coast, Australia, yang dituduh membunuh istrinya, memanggil sang istri dengan sebutan "p**ac*r serakah" dan meminta seorang pria Filipina yang ditemuinya di situs kencan untuk menemukan pembunuh bayaran demi membunuh sang istri. Poin utama:⢠Marshall Aguilor mengatakan John Chardon bertanya kepadanya: "Bisakah anda membunuh?"
⢠Ia mengatakan John Chardon memintanya untuk menemukan pembunuh bayaran dan membayarnya untuk membeli senjata dengan peredam suara
⢠Aguilor mengatakan ia tak pernah membeli pistol atau tahu cara menemukan pembunuh bayaran
BACA JUGA: Dari Tiga Bulan Jadi Enam Bulan: Visa Warga Tetap Australia Makin Sulit Didapat
John Chardon menyatakan tak bersalah di Mahkamah Agung Brisbane atas pembunuhan istrinya Novy Chardon, yang menghilang pada Februari 2013.
Jasadnya tak pernah ditemukan.
BACA JUGA: Dialog di Australia : Mayoritas Ulama di Indonesia Mendukung NKRI
Berbicara melalui seorang penerjemah, Marshall Aguilor mengatakan kepada pengadilan bahwa ia bertemu John Chardon melalui situs kencan Asia pada tahun 2011.
Ia mengatakan kepada pengadilan, John Chardon mengutarakan niatnya agar sang istri terbunuh di Filipina.
BACA JUGA: Australia Akan Larang Perdagangan Domestik Gading Dan Cula Badak Mulai Akhir 2019
Aguilor mengatakan kepada pengadilan bahwa ia dan John Chardon bertemu di sebuah hotel di Cebu di Filipina pada awal 2012 dan bahwa Chardon bertanya kepadanya: "Bisakah Anda membunuh?"
"Saya tetap tenang dan menenangkan diri. Saya bertanya padanya siapa yang ingin anda bunuh ... ia bilang istri saya," kata Aquilor.
"Ia mengatakan kepada saya jika Anda tak bisa melakukan ini, bisakah Anda membantu menemukan seseorang yang akan melakukannya dan saya akan mengaturnya."
"Dia akan membayar $ US10.000 (atau setara Rp 100 juta) ... jika saya bisa menemukan pembunuh bayaran.
"Dia ingin saya menemukan tebing ... yang hanya ada sedikit orang ... itu tak akan menarik perhatian ... dan dia bisa meninggalkannya di sana." Photo: Jasad Novy Chardon tak pernah ditemukan. (Supplied: Queensland Police Service)
Aguilor memberi tahu pengadilan bahwa John Chardon memintanya untuk membeli senjata dengan peredam dan juga mengirim uang kepadanya, tetapi ia tidak pernah setuju dengan pembelian itu.
Ia mengatakan bahwa dirinya memberi tahu John Chardon bahwa ia akan berusaha menemukan pembunuh bayaran.
"Tapi pada kenyataannya, saya tak kenal siapa-siapa."
Juri dipertontonkan sebuah email pada Juli 2012 dari John Chardon ke Aguilor, di mana John Chardon mengatakan ia tidak bisa lagi mentransfer uang ke luar negeri karena istrinya.
"Istri saya kejam, tak berperasaan, egois, p**ac*r serakah," kata John Chardon dalam email itu.
Aguilor mengatakan, John mengatakan kepadanya bahwa istrinya lalai terhadap anak-anak dan sang istri punya pacar yang akan "mendadak kaya" jika mereka bercerai.
Pengacara John Chardon, Tony Kimmins, bertanya kepada Aguilor tentang hadiah $ 250.000 (atau setara Rp 2,5 miliar) atas informasi dalam kasus ini.
Aguilor mengatakan ia tak termotivasi untuk mengambilnya karena alasan uang.
Hingga berita ini diturunkan, persidangan masih berlanjut. Photo: Pengadilan mengungkap John Chardon mencari seorang pembunuh bayaran untuk menghabisi istrinya. (ABC News: Sharon Gordon)
Simak informasi studi, bekerja, dan tinggal di Australia hanya di ABC Indonesia dan bergabunglah dengan komunitas kami di Facebook.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mirip Swastika, Baru Sebulan Beroperasi Wahana Permainan Ini Ditutup