Perwakilan Direksi PT Sidomuncul Ricco Andrea Hidayat mengatakan rencana initial public offering (IPO) akan direalisasikan pertengahan tahun ini. "Sekitar bulan Juni atau Juli," kata Ricco saat ditemui di sela Bakti Sosial Operasi Katarak di RSAL dr Ramelan, Senin (25/3).
Dijelaskan, dalam pelaksanaan IPO nanti pihaknya akan melepas kurang dari 10 persen saham. Sedangkan target dana yang dihimpun senilai Rp 1,5 triliun. Rencananya, perolehan dana tersebut akan dipergunakan untuk pengembangan pabrik. "Di antaranya untuk investasi mesin baru, penambahan pabrik serta ekspansi ke luar negeri," urainya.
Selama ini, produk buatan Sidomuncul sudah dikenal di berbagai belahan dunia, khususnya Tolak Angin. Antara lain diekspor ke Malaysia, Singapura, Hongkong, Jepang dan negara lainnya. Ke depan, pihaknya akan memperkuat pasar Eropa. Selama ini pasar tersebut belum digarap secara maksimal.
Ditambahkan product manager PT Sidomuncul Retna Widawati permintaan pasar internasional terhadap produk Tolak Angin kian meningkat. Diyakini, potensi pasar luar negeri pun masih besar, salah satunya di Eropa. Apalagi di sana belum ada distributor resmi, sehingga pihaknya hanya melayani permintaan dari pembeli secara langsung.
"Kami yakin terhadap potensi yang ada, karena itu akan kami maksimalkan. Seperti di Eropa, belum ada distributor khusus. Jadi, mereka (para pembeli, Red) impor ketika perlu saja. Padahal, kalau diperhatikan permintaan mereka cukup besar. Ditambah, tren back to nature makin menguat," tandas dia.
Sejalan dengan rencana perusahaan terus mengembangkan market Tolak Angin, pihaknya optimistis produk tersebut dapat menunjukkan pertumbuhan positif. Tahun ini, produk Tolak Angin ditarget tumbuh 25-30 persen. Terkait kinerja pertumbuhan di Jatim tahun lalu, pihaknya mampu mendongkrak pertumbuhan hingga 20 persen. Tertinggi dari penjualan Kuku Bima Ener-G lalu disusul Tolak Angin.
Sementara itu, tahun ini pihaknya menargetkan melakukan pembiayaan operasi katarak minimal sebanyak 13.000 pasien. Tahun lalu, dalam kegiatan corporate social responsibility tersebut pihaknya telah membiayai sebanyak 12.764 pasien. "Kalau hari ini ada sebanyak 125 pasien yang dioperasi, maka dari awal tahun sampai sekarang sudah genap 1.800 pasien," tambah Retna yang juga ketua koordinator CSR katarak. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerai Waralaba Ditarget 35 Persen
Redaktur : Tim Redaksi