Signal PKS Keluar Koalisi Semakin Kuat

Rabu, 28 Maret 2012 – 10:36 WIB

JAKARTA - Signal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk keluar dari Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Partai Politik pendukung Pemerintah karena tidak setuju rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin kuat.

"Saya rasa kita siap bekerja dalam kondisi apapun, baik dalam pemerintahan maupun diluar, ini adalah realitas politik yang harus dipilih oleh PKS," kata Ketua DPP PKS Aboebakar Alhabsy, Rabu (28/3).

Sebelumnya diberitakan, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq memberi signal keluar dari koalisi menyusul penolakan atas kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menaikkan harga BBM.

"Jika pada akhirnya pemerintah, para menteri yang pro kenaikan harga BBM itu bersikukuh menaikkan harga BBM, maka kami terpaksa akan berseberangan," kata Lutfhi dalam siaran pers, Selasa (27/3).

Luthfi menyampaikan ketegasan sikap PKS itu dalam Mukernas yang digelar di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Aboebakar menegaskan, melihat situasi nasional saat ini, tak ada pertimbangan lain bagi PKS selain bagaimana membawa keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat
.
"Bila kebijakan pemerintah membuat rakyat berteriak, kami tak ada pilihan lain, PKS harus berdiri dengan mereka," ungkap Anggota Komisi III DPR, itu.

Aboebakar yakin seluruh kader PKS tak akan galau untuk meninggalkan posisi mereka saat ini bila nanti diperintahkan partai.

"Kami dididik sebagai kader dakwah, bukan politisi-an sich, jadi kekuasaan sekedar alat mensejahterakan rakyat, bukan tujuan kami," katanya.

PKS tidak punya pretensi apapun dalam kebijakan anggaran berkait dengan subsidi BBM, kecuali untuk mensejahterakan rakyat. "Karenanya bila ada yang berteriak mengusir kami dari koalisi dengan tudingan tak loyal itu bukan barang baru dan bukan soal yang berat," kata dia.

"Kami berkoalisi untuk kepentingan bangsa dan negara, bila sekarang itu menjadi hal yang mustahil buat apa harus dipertahankan lagi.". Menurut Aboebakar, bila PKS harus memilih, "Kami tak akan gamang, karena itu realitas yang harus dihadapi."(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Benahi Jakarta, Foke Bingung Tentukan Program Kampanye


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler