JAKARTA - Pada 22 Maret lalu FIFA mengirimkan surat ke wakil ketua PSSI Farid Rahman dan ditembuskan ke Kemenpora.
Surat itu adalah balasan atas pertanyaan dari Farid Rahman terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 17 Maret lalu.
Surat yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke itu menyebutkan bahwa FIFA menerima tiga poin hasil kongres sesuai agenda. Yakni pengembalikan empat anggota exco yang sebelumnya dipecat , unifikasi liga, dan revisi statuta PSSI.
"FIFA hanya mengakui tiga kesepakatan yang dicapai dalam KLB sebagai hasil sidang yang sah. Di luarnya mereka tidak tahu menahu dan tidak disebutkan dalam surat itu," ujar Anggota Exco Sihar Sitorus yang diskorsing.
Tiga poin KLB 17 Maret itu memang benar. Namun, usai KLB, statuta yang telah disahkan tersebut langsung dijalankan oleh anggota dan ada hasil lain usai pertemuan di luar KLB.
Hasilnya, Djohar yang telah diberi wewenang oleh anggota sesuai perubahan statuta menetapkan La Nyalla Mattalitti sebagai wakil ketua umum PSSI sekaligus memilih anggota tambahan empat exco untuk melengkapi 15 exco, menjatuhkan skorsing kepada enam anggota Exco, serta keputusan peyelenggaraan kongres biasa.
Nah, Sihar mengklaim bahwa putusan-putusan di luar KLB itu tidak diakui oleh FIFA dengan berpegang surat tersebut. Padahal, keputusan-keputusan itu memang bukan bagian dari kongres, tapi hasil dari rapat exco dan usulan anggota pasca statuta itu dilaksanakan setelah disahkan dalam KLB.
"Menurut kami, dalam artian surat FIFA itu, FIFA tidak tahu kalau ada sanksi kepada enam Exco, pengangkatan wakil ketua umum baru, dan penjadwalan kongres biasa mereka juga tidak tahu," ucapnya.
Karena itu, mereka meminta notulensi dari KLB lalu. Tujuannya, sebagai bukti bahwa ada kesepakatan yang disahkan diluar KLB. (aam/ko)
Surat itu adalah balasan atas pertanyaan dari Farid Rahman terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 17 Maret lalu.
Surat yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke itu menyebutkan bahwa FIFA menerima tiga poin hasil kongres sesuai agenda. Yakni pengembalikan empat anggota exco yang sebelumnya dipecat , unifikasi liga, dan revisi statuta PSSI.
"FIFA hanya mengakui tiga kesepakatan yang dicapai dalam KLB sebagai hasil sidang yang sah. Di luarnya mereka tidak tahu menahu dan tidak disebutkan dalam surat itu," ujar Anggota Exco Sihar Sitorus yang diskorsing.
Tiga poin KLB 17 Maret itu memang benar. Namun, usai KLB, statuta yang telah disahkan tersebut langsung dijalankan oleh anggota dan ada hasil lain usai pertemuan di luar KLB.
Hasilnya, Djohar yang telah diberi wewenang oleh anggota sesuai perubahan statuta menetapkan La Nyalla Mattalitti sebagai wakil ketua umum PSSI sekaligus memilih anggota tambahan empat exco untuk melengkapi 15 exco, menjatuhkan skorsing kepada enam anggota Exco, serta keputusan peyelenggaraan kongres biasa.
Nah, Sihar mengklaim bahwa putusan-putusan di luar KLB itu tidak diakui oleh FIFA dengan berpegang surat tersebut. Padahal, keputusan-keputusan itu memang bukan bagian dari kongres, tapi hasil dari rapat exco dan usulan anggota pasca statuta itu dilaksanakan setelah disahkan dalam KLB.
"Menurut kami, dalam artian surat FIFA itu, FIFA tidak tahu kalau ada sanksi kepada enam Exco, pengangkatan wakil ketua umum baru, dan penjadwalan kongres biasa mereka juga tidak tahu," ucapnya.
Karena itu, mereka meminta notulensi dari KLB lalu. Tujuannya, sebagai bukti bahwa ada kesepakatan yang disahkan diluar KLB. (aam/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nomor Baru Bikin Percasi Ragu
Redaktur : Tim Redaksi