jpnn.com, MEDAN - Asosiasi buruh atau pekerja se-Sumatera Utara bersepakat tidak akan aksi turun ke jalan pada Hari Buruh, 1 Mei 2020. Sikap tersebut sebagai wujud dukungan kepada Pemerintah Provinsi Sumut dalam mengatasi pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).
Ketua DPD FSPTI KSPSI Sumut C.P. Nainggolan di Medan, Jumat (24/4), mengatakan keputusan tidak turun ke jalan diambil buruh melihat kondisi COVID-19.
BACA JUGA: Guru Honorer K2 Digaji Rp 300 Ribu per Bulan, Buruh Bangunan Rp 125 Ribu per Hari
Khususnya, katanya, melihat upaya keras Pemprov Sumut mengatasi COVID -19 dengan segala dampaknya.
"Tidaklah tepat melakukan unjuk rasa dalam kondisi seperti ini. Oleh karena itu, atas bimbingan dan arahan yang disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, buruh menilai saat ini merupakan langkah yang tepat untuk bersama-sama melawan COVID-19 di Sumut," katanya.
BACA JUGA: Tegas! Polisi Tak Beri Izin Demo Buruh 30 April
Untuk mempertegas langkah buruh itu, para buruh dengan masing-masing serikat atau asosiasi membuat surat pernyataan dan menyerahkan ke Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Gubernur Edy Rahmayadi mengapresiasi kebijakan para buruh dan serikat buruh dalam peringatan Hari Buruh, 1 Mei 2020.
BACA JUGA: Jokowi Tunda Bahas RUU Omnibus Law, Buruh Batal Demo?
"Dukungan para buruh dan semua masyarakat sangat diperlukan dalam upaya penangan COVID-19 di Sumut," katanya.
Tidak berkumpul, katanya, bermanfaat mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Sebagai pimpinan di Sumut, dia berjanji bertanggung jawab dalam permasalahan buruh yang terdampak COVID-19.
"Pemerintah sudah sudah melakukan 'refocusing' dan realokasi anggaran untuk membantu pekerja yang terdampak COVID-19," ujar dia.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich